Guru TK di Pangkalpinang Dibully Rekan Kerja, Disdik Turun Tangan

Bangka Belitung

Guru TK di Pangkalpinang Dibully Rekan Kerja, Disdik Turun Tangan

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Jumat, 20 Okt 2023 19:05 WIB
Korban bully (Ria kerudung hitam tertunduk) sedangkan pelaku bully (Julian kerudung hitam menggunakan kacamata)
Korban bully (Ria kerudung hitam tertunduk) sedangkan pelaku bully (Julian kerudung hitam menggunakan kacamata) saat proses mediasi (Foto: Istimewa)
Pangkalpinang -

Seorang guru TK Model Pangkalpinang, Bangka Belitung, menjadi korban bully rekan kerjanya. Korban menjadi korban bully sejak 2016 silam.

Namanya Ria Wahyuni (30), guru honorer yang baru diangkat menjadi guru PPPK tahun 2023. Sedangkan, rekan kerjanya yang melakukan bully berstatus guru pegawai negeri sipil (PNS), Julian (46).

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikSumbagsel, perilaku tercela itu kerap dilakukan Julian terhadap korban di depan peserta didik. Kekerasan verbal atau bully diterima saat korban masih berstatus menjadi guru honorer hingga diangkat menjadi guru PPPK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bully yang diterima di antaranya mengolok-olok korban orang kampungan hingga diancam akan ditampar dan ditendang saat melintas di depan pelaku. Terakhir pelaku kembali berulah, korban sempat didorong.

Tak tahan, korban akhirnya memberanikan diri melapor ke Polresta Pangkalpinang. Namun karena tidak ada bukti fisik, korban diarahkan untuk berdamai atau dilakukan mediasi.

ADVERTISEMENT

Atas perlakuan pelaku, korban selalu takut untuk berangkat mengajar. Bahkan di sekolah, korban selalu menghindar jika bertemu pelaku.

Di hubungi detikSumbagsel, Jumat (20/10/2023), Ria enggan berkomentar banyak terkait peristiwa yang menimpa dirinya. Ia menyebut masih trauma dan ingin menenangkan diri.

"Ini masalah perundungan, saya takut dak (tidak) PD (percaya diri) keluar rumah πŸ™πŸ» psikis (pikiran) saya mau tenang dulu," singkat Ria saat dikonfirmasi.

Kasus Berakhir Damai

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang, Erwandi kasus bullying tersebut sudah dilakukan mediasi. Keduanya pun sepakat berdamai dan sudah saling memaafkan.

"Bully itu kita sudah selesaikan, kita mediasi kemarin, Kamis (19/10). Masalah itu (bully) adalah miskomunikasi, antara guru PPPK dan guru senior," jelas Erwandi kepada detikSumbagsel, Jumat (20/10/2023).

Menurutnya, setelah mendapat laporan itu pihaknya langsung memanggil keduanya. Erwandi menyebut setelah mendengarkan penjelasan keduanya, permasalahan itulah dipastikan hanya masalah miskomunikasi antar senior dan junior.

"Kita panggil keduanya, kita dengarkan ini hanya masalah miskomunikasi aja. Keduanya sudah kami pertemukan, kami dimediasi, kami selesaikan dan sudah saling bermaaf-maafan. Jadi fotonya sudah ada, sudah ada berita acara, sudah kami selesaikan," tegas Erwandi.

Usai mediasi, guru korban bully disuruh libur terhitung mulai hari ini hingga minggu. Sedangkan untuk pelaku bully masih tetap mengajar, pelaku juga sudah membuat surat pernyataan jika mengulangi kembali akan mendapat sanksi tegas dari dinas pendidikan.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads