Pemprov Gelar Salat Istisqa Minta Hujan se-Sumsel

Sumatera Selatan

Pemprov Gelar Salat Istisqa Minta Hujan se-Sumsel

Candra Setia Budi - detikSumbagsel
Jumat, 13 Okt 2023 12:02 WIB
Pemprov Sumsel gelar salat Istisqa.
Foto: Candra Setia Budi/detikcom
Palembang -

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Pemprov Sumsel) menggelar Salat Istisqa atau meminta hujan, Jumat (13/10/2023). Salat ini dilakukan serentak se-Sumsel di wilayah masing-masing pemerintah daerah.

Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni bersama jajarannya melakukan Salat Istisqa di halaman Kantor Gubernur.

Agus mengatakan, Salat Istisqa ini dilakukan secara serentak se-Sumsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini seluruh masyarakat yang ada di Sumatera Selatan baik di pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota forkompinda, kecamatan, desa, pondok pesantren, masjid dan kelompok-kelompok pengajian mengadakan Salat Istisqa," katanya usai melakukan salat, Jumat.

Dia mengatakan, tujuannya digelarnya slaat ini agar bisa segera diturunkan hujan, sehingga permasalahan karhutla ini bisa teratasi.

ADVERTISEMENT

"Mudah-mudahan hujan yang diturunkan itu bisa memandikan api dan kemudian menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi bersama-sama," ujarnya.

Agus pun meminta kepada masyarakat untuk terus berdoa meminta ampun kepada Allah sehingga hujan dapat turun.

"Saya berharap kepada seluruh masyarakat yang ada di Sumsel yang ada di Sumatera Selatan untuk terus berdoa minta ampun dan juga sekaligus meminta agar diturunkan hujan agar asapnya apinya segera padam," ujarnya.

Agus menambahkan, segala upaya terhadap dilakukan pihaknya untuk memadamkan karhutla yang sedang terjadi. Di antaranya yakni menambah teknik modifikasi cuaca (TMC), menambah personel TNI dari Lampung sebanyak 350 orang, serta menambah helikopter dari BNPB.

"Kita maksimalkan TMC sudah diperpanjang, kemudian juga penambahan personel dari TNI, Kodam yang mendatangkan dari Lampung ada 350, ada tambahan helikopter juga dari BNPB," ujar Agus.

"Kita juga sudah bersama-sama dengan perusahaan untuk mengatasi ini, kemudian upaya-upaya baik itu operasi melalui darat maupun udara terus kita lakukan," sambungnya.

Bukan itu saja, kata Agus, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dasar. Kebakaran yang terbesar terjadi di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI).

"Imbauan kepada masyarakat untuk tidak membakar tidak terus kita sosialisasi namun. Api yang terbesar itu ada di OKI," ujarnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads