Suhu maksimum di Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai 37,2 derajat Celcius. Hal ini merupakan hasil perhitungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel di Stasiun Klimatologi, tepatnya di pos pengamatan Kenten-Sako.
"Secara historis, suhu maksimum ini merupakan yang tertinggi pada pentad ke-56, tertinggi pada dasarian ke-28, dan tertinggi pada bulan Oktober selama Stasiun Klimatologi ini berdiri yakni 48 tahun," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, Jumat (6/10/2023).
Menurut Wandayantolis, suhu maksimum tahunan yang paling tinggi tercatat pada 2019 yakni 37,4 derajat Celcius. Sementara tahun 2015 sempat mengalami pula suhu maksimum 37,2 derajat Celcius. Hal ini kembali mengingatkan pada tahun-tahun El Nino dan IOD plus dalam kurun dekade terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Potensi terjadi suhu ekstrem lebih dari 37,2 derajat Celcius pada Oktober ini masih mungkin terjadi mengingat periode puncak suhu maksimum belum terlewati," tuturnya.
Masih adanya El Nino Moderate, IOD positif, masih terjadinya musim kemarau, serta posisi matahari yang mulai bergerak ke selatan mendorong peningkatan suhu udara di wilayah Sumatra Selatan.
"Kami pun mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas yang terpapar langsung oleh matahari, memperbanyak konsumsi air putih guna mengurangi dehidrasi, dan menggunakan pelindung seperti topi dan kacamata gelap dan juga baju berlengan panjang," ujarnya.
Wandayantolis menambahkan, awal musim hujan diprediksi akhir Oktober atau awal November. "Namun hujannya belum merata. Awal Januari hujan baru normal sedang hingga deras," ujarnya.
(des/des)