.webp)
Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan membagikan momen sang ayah meninggal dunia tak lama dirinya usai di wisuda. Video ini pun viral di media sosial.
Dalam video yang diterima detikSumbagsel, wisudawan bernama Pitri Patmawati ini tiba di kamar rumah sakit tempat ayahnya bernama Alpian Mansyur dirawat. Dengan masih mengenakan toga, dia datang menghampiri sang ayah yang tengah terbaring.
Tak lama pada bagian video lainnya terlihat kondisi ayahnya dalam keadaan kritis hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Di momen itu, Pitri terduduk di depan kasur sambil menangis, tampak tak rela kehilangan ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada momen video lainnya, dia membagikan proses penguburan sang ayah. Dia juga memberikan pesan ucapan untuk ayahnya.
"Terima kasih Ayah sudah kuat menemani sampai bisa liat anakmu diwisuda. Insya Allah Atupipi sudah ikhlas, Ayah sudah tenang sudah nggak sakit lagi," tulis Pitri.
Saat dikonfirmasi detikSumbagsel terkait video tersebut, Pitri mengatakan almarhum ayahnya memang sudah sakit sejak dirinya mulai kuliah.
"Ayah itu memang sejak awal aku masuk kuliah sudah sakit jantung. Di tanggal 15 kemarin, ayah masuk RS Handayani karena tensi darahnya rendah. Namun memang saat itu kondisi kesehatan ayah semakin drop setelah 5 hari dirawat disana. Karena nggak ada perubahan akhirnya dirujuk ke RS Abdul Moeloek," kata dia, Rabu (27/9/2023).
Pitri pun menceritakan detik-detik sang ayah akan meninggal pada Sabtu (23/9/2023). Sebelum itu, sang ayah masih sempat meneleponnya dan meminta nasi dengan sambal.
"Aku wisuda Sabtu (23/9/2023). Pas abis wisuda ayah telepon minta nasi sama sambal. Akhirnya usai wisuda aku ke rumah sakit masih pakai toga itu kaya yang ada di video. Sampai di ruangan ayah dirawat, aku lihat ayah lagi tidur terus aku bangunin. Aku mau minta foto berdua bareng ayah tapi dia nggak mau karena lagi kucel katanya. Terus dia bilang besok pagi aja pas ayah baru selesai mandi jadi fresh," kata Pitri.
Berhubung sudah memesan jasa foto hari itu, Pitri pun izin ke ayahnya untuk foto sebentar. Sang ayah mengizinkan, namun meminta Pitri untuk segera kembali setelah berfoto. Pitri tak menyangka itu adalah terakhir kalinya dia berkomunikasi dengan sang ayah.
"Kemudian karena aku sudah booking foto di hari itu, aku minta izin mau foto, ayah izinin tapi kata dia jam 6 sore nanti balik lagi kesini. Akhirnya aku berangkat foto, tapi pas jam setengah 6 itu aku dapat telepon katanya ayah udah nggak sadarkan diri. Langsung aku ke rumah sakit," tutur wanita berusia 21 tahun itu.
"Karena jarak dari parkiran ke ruangan ayah itu lumayan jauh. Sampai di ruangan ayah, saya udah nggak pakai sandal, langsung lari liat ayah udah di-RPJ, udah koma. Saat itu aku masih pake kebaya karena abis foto. Terus udah itu, nggak sempet ngobrol apapun, dia cuma ngeliat saya pake toga terus aku salim terus tidur lagi. Jadi aku cuma ngelepas (kepergian ayah) itu aja," lanjut Pitri.
Pitri yang akhirnya lulus dari UIN Raden Intan setelah menjalani kuliah selama 3 tahun 9 bulan ini mendapatkan IPK 3,6. Sang ayah sempat memberikan pesan kepada dirinya agar menyelesaikan kuliah.
"Pesan ayah itu mau gimana pun caranya, mau gimana pun kondisinya kamu harus selesai (kuliah)," tandas dia.
(des/des)
