Hendra, warga yang tinggal tak jauh dari TPA Gunung Sadai, Belitung mengungkapkan bau asap menyengat dari kebakaran itu mulai dirasakan warga sejak 4 hari pasca TPA terbakar. Namun di hari kesebelas ini, asap mulai bertambah banyak dan baunya menyengat.
"Sudah sejak hari keempat pasca terbakar asap mulai timbul. Tapi hari ini asap yang ditimbulkan dari kebakaran TPA, bau asapnya menyengat," ujar Hendra dihubungi detikSumbagsel, Kamis (14/9/2023).
Menurut Hendra, sejak terbakar, petugas terus berupaya memadamkan api dengan cara menyemprot. Namun, api hingga kini belum sepenuhnya padam. Malah gunungan sampah di TPA Gunung Sadai, kini menimbulkan asap tebal.
"Kalau warga yang terkena sakit karena asap belum ada. Cuma khawatir lama-lama takut terserang penyakit. Apa lagi kalau angin mengarah ke pemukiman, kami terkena asap dan bau menyengat," tegasnya.
Warga berharap ada tindakan atau langkah yang diambil pemerintah setempat terkait adanya kebakaran TPA ini. Mengikat dampaknya, terutama asap mulai dirasakan oleh warga.
Diketahui, TPA Gunung Sadai di Kabupaten Belitung ini terbakar sajak Senin (4/9) lalu pukul 10.30 WIB. Sejumlah armada diturunkan untuk memadamkan titik api.
Namun kawasan TPA itu kering, mirip lahan gambut hingga susah dipadamkan. Kebakaran itu diawali dari ledakan di bagian dalam gunungan sampah, kemudian membakar areal gunungan sampah hingga kini.
Terpisah, Kepala BPBD Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengungkap hingga kini petugas masih berusaha memadamkan titik api di TPA Gunung Sadai, Kabupaten Belitung. Saat ini sedikitnya ada 6 mobil disiagakan untuk memadamkan titip api.
"Saya hari cek lokasi TPA yang terbakar. Saat ini petugas masih berjibaku memadamkan titik api dengan cara disemprot atau disiram," kata Mikron dikonfirmasi detikSumbagsel, Kamis (14/9/2023).
Ditegaskan Mikron, api sulit dipadamkan karena tumpukan sampah ini sudah menggunung dan mirip lahan gambut. Ditambah titik api yang terbakar ini dalamnya hingga 30 meter dari permukaan TPA.
"Penyiraman terhambat karena apinya kebanyakan di bawah. Kedalamannya mencapai 30 meter sampah dari permukaan TPA," ucapnya.
Mikron pun membenarkan adanya keluhan asap yang mulai masuk ke pemukiman warga. Menurutnya, asap itu masuk ke pemukiman disaat arah angin ke pemukiman.
"Sampah-sampah ini terbakar menimbulkan gas meta. Sampah ini kebanyakan dari plastik atau sampah kering sehingga membuat api tidak bisa dipadamkan," bebernya.
Diketahui, untuk luas total TPA Gunung Sadai Belitung adalah 8 hektare. Yang terbakar seluas 1 hektare.
"Warga mulai ada yang terdampak. Jadi kalau arah angin ke pemukiman dipastikan terkena dampak asap termasuk baunya. Sore tadi pas kita cek arah angin ke laut, jadi tergantung arah angin," sambungnya.
(des/des)