Kasus bau busuk yang diduga berasal dari kegiatan operasional tembakau milik PT. Sata Tec di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro ternyata belum selesai. Meski sudah dihentikan, namun mereka masih beroperasi.
Akibatnya, asap dan debu dari pembuangan pengoperasian mesin pengolahan muncul dari cerobong muncul lagi. Warga pun kini kembali mengeluhkan dampak dari perusahaan yang belum mengantongi izin itu.
Dika, salah satu warga setempat mengaku bukan tak melaporkan dampak pencemaran itu. Namun, setiap kali dilaporkan, pihak pemerintah desa mengaku sudah tak mau berurusan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah desa sudah tidak mau berurusan dengan pihak pabrik. jadi tiap laporan kita ke pihak pihak terkait itu kayak mubadzir. perusahaan itu mokong menyepelekan keluhan dari kami yang terdampak," ucap Dika kepada detikJatim, Kamis (24/4/2025).
Karena hal ini, tak sedikit warga yang kecewa dan resah, namun mereka bingung kemana harus mengadu. Ia lantas menyebut pabrik meremehkan dampak yang muncul.
"Contohnya sudah disegel tidak boleh beroperasi ternyata ya masih beroperasi apalagi DLH juga belum mengeluarkan rekom," imbuh Dika.
Terpisah, Kabid Lingkungan hidup saja," ucap Kadis DLH Luluk Alfiah saat dikonfirmasi mengaku sudah memproses. Terutama terkait pengajuan izin Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) PT. Satta Tec.
"Iya barusan turun dan masih di meja saya untuk Amdalalin, ini yang memproses tim, bukan LH saja. Silahkan nanti ke Kabid Lingkungan hidup saja," ucap Luluk.
Sementara itu, Ketua komisi C, DPRD Bojonegoro, Supriyanto, meminta Pemkab tegas ambil sikap jika ditemukan pelanggaran dari PT. Satta Tec.
"Kami tegas menyampaikan kalau perizinan belum lengkap lebih baik berhenti beroperasi dulu," tandas Supriyanto.
Seperti diberitakan, aroma busuk dan menyengat dari salah satu gudang pengeringan tembakau di Bojonegoro memaksa sejumlah sekolah SD dan TK di sekitar gudang dipulangkan lebih awal. Warga sekitar gudang pun mengalami mual dan pusing akibat mencium bau tak sedap tersebut.
Informasi yang dihimpun detikJatim, kepanikan sempat terjadi di dalam kelas di SD dan TK Sukowati saat pelajaran berlangsung. Letak sekolah ini bersebelahan dengan gudang pengeringan tembakau di Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
"Tadi jam 9 lebih bau mendadak keluar dari pojok atas rongga gudang sebelah ini. Pas kebetulan saya nunggu anak di sebelah sekolah. Kami orang tua saja pusing dan mual kena bau tadi, makanya anak-anak langsung dipulangkan sama sekolah," kata salah satu orang tua berinisial T kepada detikJatim, Rabu (15/1/2024).
(abq/iwd)