Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait munculnya kabut asap lagi di beberapa daerah di Jambi. Kabut asap itu muncul lantaran masih adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di beberapa daerah di Sumatera, termasuk di Jambi akibat kemarau.
Selain itu, curah hujan yang rendah memicu munculnya titik-titik panas atau hotspot. Kabut asap ini diprediksi kembali muncul pada 11-16 September 2023 ke depan.
"Potensi kurang atau rendah untuk hujan pada 11-15 September 2023. Ini di waspadai bisa timbul lagi titik panas dan kabut asap," kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyono kepada detikSumbagsel, Senin (11/9/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski karhutla di wilayah Jambi dinyatakan masih dapat teratasi, akan tetapi embusan arah angin yang menuju Jambi berpotensi menimbulkan kabut asap lagi.
"Titik panas ini bisa terjadi di lokasi yang pernah terbakar atau lahan baru lantaran kondisi yang masih musim kemarau, dan untuk asap bisa juga karena efek hembusan arah angin," sebut Ibnu.
Namun, BMKG memprediksi bahwa potensi pertumbuhan awan hujan tinggi itu akan terjadi sekitar tanggal 16-18 September 2023. Hujan itu akan terjadi di sebagian besar wilayah Provinsi Jambi.
"Yang pasti tetap waspada pada masa puncak musim kemarau di September ini," jelas Ibnu.
Sebelumnya, wilayah Jambi sempat diguyur hujan lebat selama 3 hari berturut-turut. Hujan itu juga membuat udara Kota Jambi kembali membaik dan kabut asap dampak karhutla juga tak begitu tampak terlihat lagi.
Namun, setelah kembali tak diguyur hujan, daerah Kota Jambi mulai terlihat diselimuti kembali kabut asap tipis pada sore dan malam. Sementara pada Senin siang, sebanyak 700 meter lahan sawit warga juga terbakar.
Lahan itu terbakar di kawasan Kelurahan Pijoan, Kecamatan Jaluko Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Meski api bisa segera dipadamkan dan tak melebar luas namun kebakaran lahan masih terus terjadi di musim kemarau ini.
"Jenis lahan yang terbakar ini berupa lahan mineral kebun sawit, luas yang terbakar kurang lebih 700 meter," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Muaro Jambi, Zuhdi.
Saat ini, penyebab kebakaran ini juga masih diselidiki oleh pihak kepolisian. Bahkan, lahan yang terbakar ini juga dipasang pula garis polisi.
"Untuk asal api masih penyelidikan," ujar Zuhdi.
Sejauh ini, Pemprov Jambi mendata sejak Januari hingga 7 September 2023 lalu total luas lahan yang sudah terbakar sebesar 540 hektare. Kebakaran lahan itu kini sudah dapat dipadamkan oleh Satgas Karhutla baik darat dan udara yang selalu aktif dalam pemadaman.
Gubernur Jambi Al Haris juga sempat menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang antisipasi kualitas udara yang memburuk di Provinsi Jambi. SE itu tertanggal 5 September 2023 bernomor 1377/SE/DLH-3/2023. Ditujukan kepada Bupati/Walikota Se-Provinsi Jambi.
Surat ini menjelaskan bahwa akibat kabut asap lalu kualitas udara sempat memburuk dan mengganggu kesehatan masyarakat di Provinsi Jambi. Menimbang hal tersebut diminta, masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar ruangan serta selalu menggunakan masker demi mengantisipasi gangguan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
(des/des)