Kabut asap yang menyelimuti wilayah Jambi dalam 3 hari terakhir mulai dikeluhkan warga. Namun, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan bahwa kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi relatif masih aman.
"Saya lihat titik hotspot kita masih rendah, dan untuk karhutla kita masih dapat teratasi untuk saat ini. Artinya dari daerah lain kita masih rendah juga untuk hotspot nya," kata Al Haris ditemui dalam gelaran Hari Pramuka ke-62 di Kabupaten Tanjabbar, Rabu (6/9/2023).
Al Haris juga menyebutkan bahwa sejauh ini kabut asap yang menyelimuti Jambi merupakan kiriman dari wilayah lain, bukan dari wilayah Jambi sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang perlu diketahui pula, karena embusan angin dari selatan yang mengarah ke Jambi inilah yang membuat Jambi diselimuti kabut asap, bukan dari karhutla yang ada di Jambi," lanjutnya.
Sejauh ini, lanjut dia, pihak Satgas Karhutla aktif mengatasi karhutla di Jambi. Seluruh personel gabungan, baik dari TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, maupun masyarakat selalu bersama-sama bersiaga di pos penjagaan untuk memantau titik panas hingga memadamkan api jika terjadi kebakaran.
Selain itu, Dansatgas Kahutla Jambi Brigjen TNI Supriono mengatakan bahwa asap yang timbul saat ini tidak separah 2 tahun yang lalu. Asap itu juga didominasi bawaan embusan angin kencang dari arah selatan.
"Kalau asap dari wilayah Jambi sendiri sebetulnya ada tapi tidak mendominasi. Walaupun ada, sebagian besar mendapatkan kiriman, itu berasal dari wilayah selatan terutama dari Sumatera Selatan," ujar Supriono.
Sementara, hingga sampai 3 hari ini kondisi udara di Kota Jambi masih dalam kategori tidak sehat. Tingginya angka ISPU di Kota Jambi dan Muaro Jambi diduga akibat beberapa hal, terutama asap dari karhutla.
Pemerintah juga telah menyarankan seluruh masyarakat di Kota Jambi dan Muaro Jambi serta daerah lain yang kualitas udaranya tidak sehat untuk menggunakan masker dan tidak melakukan aktivitas di luar.
(des/mud)