Kualitas Udara Buruk Akibat Karhutla, Gubernur Sumsel Tingkatkan Kewaspadaan

Kualitas Udara Buruk Akibat Karhutla, Gubernur Sumsel Tingkatkan Kewaspadaan

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Rabu, 06 Sep 2023 09:02 WIB
Petugas Manggala Agni dan tim gabungan memadamkan api (Foto: Dok Manggala Agni Ogan Ilir)
Situasi saat kebakaran lahan di Sumatera Selatan (Foto: Dok Manggala Agni Ogan Ilir)
Palembang -

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru terus meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kewaspadaan ditingkatkan akibat beberapa titikkarhutla membuat udara cukup buruk.

"Mengurangi kabut asap yang terjadi beberapa hari terakhir. Segala upaya kita lakukan mulai dari water boombing semaksimal mungkin," ujarnya, Selasa (5/9/2023).

Menurut Deru, karhutla yang terjadi saat ini adalah salah satu dampak dari El Nino yakni kering mudah terbakar. Herman Deru pun meminta masyarakat untuk tidak buka lahan dengan cara dibakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi harapan saya kepada masyarakat jangan pernah membuka lahan dengan cara dibakar. Ancaman hukumannya lebih tinggi, kalau tidak sengaja kasihan orang lain," ujarnya.

Ia juga meminta pengguna tol tidak membuang sampah terutama puntung rokok ke rempat yang mudah terbakar.

ADVERTISEMENT

"Akibatnya bisa terjadi kebakaran dan asapnya bisa mengganggu orang lain," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel mencatat kualitas udara di Palembang beberapa hari ini cukup buruk. Hal ini disebabkan karena tidak adanya curah hujan.

"Sudah tiga hari berturut-turut, data harian PM2,5 kami diatas nilai ambang batas (NAB)nya 55 ug/m3. Terpantau rata-rata harian berkisar 70-90 ug/m3. Bahkan kondisi sesaat pada jam-jam tertentu ada yang mencapai lebih dari 200ug/m3," ujar Kepala Klimatologi Kelas I Sumsel, kemarin.

Terjadinya kualitas udara yang buruk dikarenakan saat ini musim kemarau. Kondisi udara buruk ini biasanya terjadi pada di jam-jam tertentu.

"Namun di siang hari sudah kembali normal," ujarnya.




(ras/ras)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads