.webp)
UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Jambi tengah menindaklanjuti soal anak berusia 4 tahun yang menjadi saksi kunci pembunuhan ibu kandungnya. Pihak PPA akan membantu memulihkan psikologis anak tersebut agar tak trauma berat.
"Ya kita pasti tahu tentunya apa yang dilihat oleh anak sebesar itu dia pasti alami trauma berat. Maka kita khawatir jika tidak segera dibantu pemulihan psikologisnya maka akan terbayang-bayang, itu yang kita khawatirkan," kata Kepala UPTD PPA Jambi, Asi Noprini kepada detikSumbagsel, Selasa (5/9/2023).
Asi menyebutkan apa yang dialami oleh anak dari korban pembunuhan bernama Sindy itu tentu akan membekas. Sebab, bocah tersebut menyaksikan langsung bagaimana ibu kandungnya itu dibunuh oleh ayah tirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dampak dari ini tentunya akan meluas, namanya dia yang menyaksikan sendiri ibunya dibunuh ya tentunya banyak nanti yang akan dialaminya. Maka dari itu kalau tidak segera dihindarkan trauma itu dampaknya sangat luas," ujar Asi.
Dampak itu disampaikan Asi mulai dari sikap anak yang akan lebih banyak mengurung diri atau tingkat kecemasan dia yang lebih tinggi. Termasuk dampak psikologis lain bagi sang bocah.
"Ini kalau tidak segera kita berikan terapi maka dampak ini bisa saja terjadi bagi anak. Maka dari itu kita akan berkoordinasi dengan UPTD PPA Merangin untuk segera diberikan pendampingan bagi anak tersebut," ucap Asi.
Pendampingan itu dilakukan sebagai langkah meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama saat bocah tersebut tumbuh dewasa.
Sebelumnya, seorang ibu rumah tangga bernama Sindy tewas dianiaya oleh suami sirinya bernama Angga. Perempuan itu tewas setelah diduga cekcok lebih dulu hingga dibuatlah skenario pembunuhan.
Belakangan diketahui, pembunuhan Sindy disaksikan langsung oleh anak kandungnyanya berusia 4 tahun. Polres Merangin juga berhasil mengungkap penyelidikan awal pembunuhan Sindy berdasarkan keterangan anak perempuan itu.
Tak hanya itu, anak Sindy sendiri diketahui ikut ke tempat kejadian penganiayaan dan melihat kejadian tersebut. Hal inilah yang dikhawatirkan akan membuat trauma nantinya.
(ras/ras)
