Pengakuan Si Kecil Ungkap Pembunuhan Sadis Sindy

Bocah berusia 4 tahun menjadi saksi kunci awal mula terungkapnya pembunuhan Sindy yang dilakukan suami sirinya Angga. Bocah yang tak lain anak Sindy itu menyaksikan pembunuhan tersebut.

Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto mengakui petunjuk awal penyelidikan juga berdasarkan keterangan anaknya. Petunjuk tersebut kemudian disingkronkan dengan alat bukti yang ditemukan di TKP seperti kayu dan pisau.

"Keterangan anak itu benar sebagai dasar kita (penyelidikan awal) tapi tidak kita tuangkan dalam berita acara. Tapi terkait keterangan itulah kita berangkat (untuk penyelidikan). Dari sana lah kita melihat mulai mencari petunjuk-petunjuk yang ada," kata Ruri, Senin (4/9/2023).

Ruri menjelaskan dalam keterangan anak Sindy tersebut berulang kali menyebut Sindy ditusuk oleh Angga. Video pengakuan bocah itu tersebar tak lama setelah penemuan mayat Sindy.

"Si anak ini menyampaikan bahwa melihat si bapaknya ini menusuk-nusuk (ibunya) sesuai dengan di video itu. Betul emaknya ditusuk, dipukul. Berulang-ulang kali si anak menyampaikan itu. (setelah disinkronkan keterangan)," kata Ruri.

Anak Sindy sendiri ditemukan oleh warga pada Rabu (30/8), atau sehari sebelum jasad Sindy ditemukan warga di tengah perkebunan Desa Salam Buku, Kecamatan Batang Masumai, Kabupaten Merangin, Kamis (31/8) sore.

Kronologi Pembunuhan Sindy

Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto mengungkap pembunuhan itu terjadi pada Minggu (27/8/2023). Kejadian berawal dari cekcok rumah tangga mereka.

Ruri menyebut pelaku cemburu saat mengetahui istri sirihnya pergi karaoke bersama teman-temannya. Pelaku pun menasehati korban namun malah terjadi keributan mulut.

"Untuk modusnya pelaku ini merasa cemburu dan sakit hati karena korban karaoke bersama teman-temannya. Pelaku tidak menerima sikap korban sehingga terjadi penganiayaan tersebut," ujar AKBP Ruri kepada wartawan Minggu (3/9/2023).

Tak lama setelah cekcok itu, Angga mengajak Sindy menggunakan sepeda motor pergi ke suatu perkebunan bersama anaknya. Di sana pelaku menganiaya korban menggunakan kayu.

Aksi penganiayaan itu bahkan disebut sempat dilihat oleh anak korban sebagaimana pengakuan anak korban yang videonya beredar luas pasca kejadian. Namun, sang anak di tinggalkan di sebuah pondok.

Sementara Angga membawa Sindy ke tempat lain. Di tengah perkebunan itu, Angga menghabisi nyawa korban dengan kayu dan pisau sebagaimana barang bukti yang telah diamankan polisi.

"Jarak TKP pertama dengan kedua itu cukup jauh sekitar 2 kilometer. Alasannya untuk menghilangkan jejak," ujar Ruri.

Angga membuat skenario, simak halaman selanjutnya...