Banyak mahasiswa menjadikan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai salah satu tolak ukur untuk menamatkan perkuliahan. Selain IPK, banyak juga yang meyakini asal atau almamater sebagai salahs atu tolak ukur untuk memudahkan memperoleh pekerjaan.
Namun, tahukah anda ternyata IPK dan Almamater bukanlah tolak ukur pertama untuk diterima saat bekerja. IPK memang masih menjadi salah satu faktor ketika HRD melihat CV atau Curriculum Vitae. Apalagi untuk fresh graduate. Dikatakan bahwa IPK adalah value yang membedakan seseorang dari begitu banyaknya saingan.
Walau tidak selalu mutlak, perusahaan di Indonesia masih melihat IPK sebagai salah satu prasyarat. Selain IPK, almamater universitas juga menjadi salah satu yang diperhitungkan. Cenderung HRD melihat di mana orang tersebut menempuh pendidikan. Meski bukan kualifikasi utama, kamu tetap penting untuk mencantumkan almamater universitas. Namun, tahukah anda apa yang umumnya dilihat HRD saat melakukan rekrutmen?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam acara Kulwap yang diadakan Wolipop bertema 'Kupas Tuntas CV Biar Dilirik HRD', konten kreator HR Eza Hazami, mengungkap seluk beluk membuat CV. Sebagai people branding spesialist, Eza mengungkap hal-hal apa saja yang dilihat perekrut saat pertama kali membaca dokumen para pelamar. Bukan IPK atau almamater universitas, begini urutan HRD ketika screening CV:
Hardskill dan Softskill
Hard skill adalah kemampuan utama dan spesifik yang biasanya dibutuhkan untuk suatu pekerjaan. Hard skill umumnya didapatkan dari pendidikan, misalnya saja mengelola Microsoft Office, Adobe Creative Suite, Search Engine Marketing, dan lain-lain. Sedangkan soft skill merupakan hal-hal yang sifatnya keterampilan bawaan, seperti cara berkomunikasi, kemampuan presentasi, dan berpikir kritis. Keduanya bisa kamu tulis secara singkat dalam CV juga ditunjukkan saat interview.
Pengalaman Organisasi
Selain pengalaman kerja atau magang, HRD biasanya menyukai orang yang aktif dalam berbagai kegiatan. Karena itu, kamu patu mencantukan pengalaman organisasi dengan detail sehingga terlihat punya skill berserta buktinya.
"Tidak ada batas maksimal waktu pengalamannya selama relevan. Ketika mencantumkan jangan hanya nama organisasinya saja, formatnya adalah nama lembaga, posisi, tugas (bisa dibuat poin), dan hasilnya seperti apa. Dari situ, HRD bisa menilai apakah pengalaman kamu relevan atau tidak dengan pekerjaan," kata Eza dalam materi Kulwap.
Pengalaman Magang/Kerja
Menurut Eza Hazami, hal yang pertama dilihat HRD ketika screening CV pelamar adalah pengalaman magang atau kerja. Dikatakan bahwa poin tersebut memiliki nilai paling tinggi karena menunjukkan bahwa kamu paling tidak sudah mencicip dan mengerti dunia kerja. Pastikan jika kamu mencantumkan pengalaman yang relevan agar semakin meyakinkan pihak perusahaan.
Tingkat Pendidikan
HRD juga masih melihat pelamar dari pendidikan mereka. Tapi jangan mencantumkan terlalu detail, Eza menyarankan kamu hanya memasukkan dua pendidikan terakhir, seperti SMA dan Kuliah, selebihnya kurang relevan
Jurusan
Disarankan pula untuk tidak lupa menuliskan jurusan dan fakultas. 'Jangan hanya universitas, sering kali HRD lebih melihat jurusan ketika dibutuhkan kemampuan yang spesifik," jelas Eza.
Artikel ini dilansir dari wolipop, "Bukan IPK atau Almamater, Ini yang Pertama Kali Dilihat HRD Saat Screening CV"
(bpa/bpa)