Blue Moon 2023 Kapan Terjadi? Ini Jadwal dan Faktanya

Blue Moon 2023 Kapan Terjadi? Ini Jadwal dan Faktanya

Muthi Nur Hanifah - detikSumbagsel
Selasa, 29 Agu 2023 17:21 WIB
Fenomena bulan biru
Foto: ANTARA FOTO/AHMAD SUBAIDI
Palembang -

Bumi akan mengalami blue moon di tahun 2023 ini. Apa yang bisa detikers pikirkan tentang blue moon? Blue Moon merupakan bulan purnama kedua setelah Bulan Purnama Sturgeon yang terjadi pada 1 Agustus 2023 lalu. Blue Moon akan terjadi pada akhir Agustus 2023 pukul 20.35 WIB.

Dilansir situs space.com, Super Blue Moon merupakan bulan purnama terbesar dan sangat cerah di tahun ini. Blue moon adalah ketentuan yang mengacu pada bulan purnama ketiga dalam musim yang memiliki empat bulan purnama menurut NASA.

Apa itu Super Blue moon?

Siklus fase bulan kira-kira selama satu bulan, kita biasanya mengalami 12 bulan purnama setiap tahun. Banyak kebudayaan telah memberikan nama yang berbeda untuk bulan purnama setiap bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fase bulan sebenarnya mengambil 29,5 hari untuk menyelesaikan, yang berarti dibutuhkan hanya 354 hari untuk menyelesaikan 12 siklus bulan. Jadi, setiap 2,5 tahun, bulan ke 13 ini tidak sesuai dengan skema penamaan normal dan disebut sebagai Blue Moon.

Menurut NASA, Blue Moon terjadi sekali setiap dua sampai tiga tahun. Karena ada sekitar 29,5 hari antara pulan purnama, Februari tidak akan pernah mengalami bulan biru bulanan karena hanya memiliki 28 hari dalam tahun biasa dan 29 dalam tahun kabisat. Kadang-kadang bulan februari tidak memiliki bulan purnama sama sekali, ini dikenal sebagai bulan hitam, menurut waktu dan tanggal.

ADVERTISEMENT

Jadwal Blue Moon 2023

Dilansir situs Space.com, sesuai yang diberitahukan NASA, jadwal Blue Moon terjadi pada 30-31 Agustus 2023. Di Indonesia, Blue Moon terjadi pada 31 Agustus 2023 pukul 20.35 WIB, 21.35 WITA, 22.35 WIT. Di Negara Amerika sendiri terjadi pada pukul 9.35 P.M Eastern standard Time (EST).

Apakah Bulan Pernah Berubah Biru? Ini Faktanya

Hanya dalam kondisi atmosfer tertentu. Setelah letusan gunung berapi yang dahsyat di Krakatau pada tahun 1884, awan debu yang luar biasa terpukul ke stratosfer (5 sampai 30 kilometer di atas permukaan bumi). Awan aerosol ini menyebabkan bulan dan matahari tampak biru dari banyak lokasi di belahan bumi utara selama berbulan-bulan setelah ledakan.

Dan pada tanggal 24 September 1950, asap seluas 200 mil dari serangkaian kebakaran yang membara di hutan-hutan di bagian utara Alberta di Kanada membuat seluruh Great Lakes, bagian dari New York State dan bagian selatan New England menjadi gelap. Asap itu menghasilkan kegelapan tengah hari yang tidak lazim dan menyebabkan cakram matahari bersinar dengan kilau yang menakutkan, berwarna merah muda, biru, dan bahkan ungu.

Artikel ini ditulis Muthi' Nur Hanifah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detik.com.




(des/des)


Hide Ads