IPAL Sungai Selayur Bisa Layani Sanitasi 100.000 Warga Palembang

Sumatera Selatan

IPAL Sungai Selayur Bisa Layani Sanitasi 100.000 Warga Palembang

Candra Budi - detikSumbagsel
Kamis, 10 Agu 2023 19:49 WIB
Menteri PUPR dan Duta Besar Australia saat meninjau IPAL Sungai Selayur
Menteri PUPR dan Duta Besar Australia saat meninjau IPAL Sungai Selayur (Foto: Candra Budi)
Palembang -

Keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sungai Selayur, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) akan memberikan manfaat luas. IPAL yang dibangun pada November 2020 ini bisa melayani 100 ribu jiwa.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan IPAL ini nantinya akan terhubung dengan sanitasi rumah tangga, perkantoran, restoran. Diperkirakan 100 ribu jiwa akan menerima manfaat IPAL tersebut.

"Total ada 100.000 jiwa yang bisa dilayani dari IPAL ini," kata Basuki saat meninjau IPAL di Sungai Selayur Palembang, Kamis (10/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, proyek IPAL ini merupakan hibah dari Australia kolaborasi dengan pemerintah pusat melalui APBN, Provinsi Sumatera Selatan, dan Pemkot Palembang.

"Rp 600 miliar lebih hibah Australia, Rp 640 miliar dari APBN. Australia membangun ini, APBN membuat pipa distribusi dan transmisi dan arterinya. Nanti pak gubernur, dan pemkot sambungan rumahnya, jadi ini kolaborasi yang baik sekali. Sudah ada Rp 1,2 triliun yang sudah diinvestasikan untuk instalasi ini," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Kontribusi Pak gubernur dan Wali Kota Palembang mereka menyiapkan lahan, tidak kecil ini 5,8 hektare. Inilah hubungan yang baik," sambungnya.

Kata Basuki, bukan hanya di Palembang, ada beberapa kota juga yang akan dibangun IPAL yakni Makassar, Pekanbaru, dan Jakarta. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Australia yang telah memberikan hibah untuk membangun IPAL di Indonesia serta Pemprov Sumsel dam Pemkot Palembang.

"Ini hanya satu dari sedikit kota di Indonesia yang sedang membangun fasilitas IPAL seperti Palembang, Makassar, Jakarta, dan Pekanbaru. Terima kasih kepada Australia yang sudah memberikan hibah ini, Wali Kota dan gubernur yang telah bekerja sama dengan baik," ujarnya.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM mengaku senang dengan adanya kerja sama yang konkret ini.

"Kami sangat senang menyampaikan bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah telah berjalan dengan baik sejak dimulai pada November 2020, dan saat ini telah selesai," katanya.

Kata dia, hubungan Australia dan Indonesia sangat erat sehingga kerja sama ini dapat berkelanjutan.

"Hubungan ini sangat erat Bapak Presiden berkunjung ke Australia 3-4 minggu lalu untuk bicara dengan bapak perdana menteri Australia dan saya senang sekali ada contoh konkret dalam pembangunan Australia dengan Indonesia dalam program kemitraan pembangunan," ujarnya.

Gubernur Sumsel Herman Deru dengan adanya IPAL ini, menjadi beban pemerintah daerah dan Pemkot Palembang bagaimana mengajak masyarakat untuk hidup sehat.

"Ini bukan hanya bicara konstruksi saja, tapi bagaimana hubungan yang baik kedua negara. Ini tentu menjadi beban bagi Pemerintah Sumsel dan Pemkot agar berbuat lebih baik lagi mengajak masyarakat hidup bersih dan membebaskan dari stunting meskipun Sumsel menjadi terendah terbanyak penurunan stuntingnya," ungkapnya.

Bukan itu saja, kata Herman Deru, ini juga menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dan pemkot untuk menyambungkannya ke rumah-rumah warga.

"Ini menjadi terus menerus mengedukasi masyarakat, nilai begitu besar 1 triliun lebih kerja sama ini. Pemprov dan kota punya tanggung jawab dalam sambungan rumahnya," ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Palembang Harnojoyo berharap pemerintah pusat dan Australia dapat membantu untuk sambungan ke rumah-rumah warga. Sebab, sambungnya, biaya yang dibutuhkan juga besar.

"Kami berharap pemerintah pusat dan Australia ikut membantu karena ada 100.000 rumah tangga dan anggarannya cukup mahal Rp 25 juta per sambungan. Kita mohon kerja sama lagi untuk sambungan rumah tangga. Untuk tahun ini sudah kita anggarkan sebanyak 22.000 sambungan," ungkapnya.

Kata dia, hari ini adalah ujicoba dan ada 15.000 sambungan yang kapasitasnya 800 kubik, ini sudah bisa dialirkan minimal 1.000 maksimalnya 22.000.

"Operasi penuhnya setelah sambungan rumah tangga. Kita akan tetap berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan bila perlu Australia jangan hanya IPAL-nya saja, tetapi sambungan rumah tangganya kita mohon juga," katanya.

Dia menambahkan telah menganggarkan pada APBD tahun depan sebesar Rp 50 miliar untuk sambungan ke rumah-rumah warga."Untuk APBN kami anggarkan Rp 15 miliar dan tahun depan akan kita anggarkan Rp 50 miliar dan provinsi juga Rp 50 miliar untuk sambungan rumah tangga," ujarnya.




(mud/mud)


Hide Ads