.webp)
Kondisi Zaharman (58), guru SMA Negeri 7 Rejang Lebong, Bengkulu, yang dikatapel hingga buta oleh orang tua murid mulai membaik. Ia segera diperbolehkan pulang.
Anak kandung Zarahman, Ilham Mubdi mengatakan, awalnya hari ini ayahnya direncanakan pulang ke rumah. Namun, karena besok masih harus menjalani check up, kepulangannya ditunda hari Rabu (9/8/2023).
"Kondisi kesehatan dan mental ayah sudah membaik tadinya hari ini akan pulang ke rumah, namun pihak rumah sakit masih akan menjalani check up ulang ke ayah," kata Ilham saat dihubungi detiksumbagsel, Senin (7/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilham mengatakan sakit kepala yang dirasakan ayahnya akibat matanya buta dikatapel mulai berangsur menghilang.
Sementara itu, Kapolres Rejang Lebong, AKBP Juda Trisno Tampubolon mengungkapkan akan memanggil Dinas Pendidikan dan pihak PGRi untuk mencari solusi agar kejadian serupa tak terulang.
"Kasus ini akan kita tangani secara optimal dan mencari solusi agar tidak kembali terjadi, oleh sebab itu kita akan melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait pada dunia pendidikan," tutup Juda.
Sebelumnya, Arfan Jaya menyampaikan permintaan maafnya sambil menangis. Ia mengaku khilaf mengkatapel Zaharman setelah mendapat kabar anaknya ditendang oleh korban.
"Saya memohon maaf sedalam-dalamnya kepada guru yang telah saya lukai, maafkan saya atas tindakan itu," kata Arfan Jaya, Senin (7/8/2023).
Dia juga berharap setelah kejadian ini, anaknya tetap bersekolah meskipun tidak di SMA Negeri 7 Rejang Lebong lagi.
"Untuk anak saya harus tetap sekolah dan rajin belajar. Anak saya akan saya pindahkan ke sekolah lain," tutupnya.
(mud/mud)
