Gereja yang Aksesnya Ditembok Butuh Rp 90 Juta untuk Buka Jalan

Jambi

Gereja yang Aksesnya Ditembok Butuh Rp 90 Juta untuk Buka Jalan

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Senin, 07 Agu 2023 12:03 WIB
Gereja di Jambi yang ditutup akses jalannya.
Foto: Dok. Pribadi Ruyanto Situmorang
Muaro Jambi -

Langkah mediasi terkait akses gereja yang ditembok di Sungai Bahar, Muaro Jambi belum membuahkan hasil yang sesuai dengan harapan pihak gereja. Pemilik lahan akhirnya memberikan lampu kuning agar lahannya bisa dibebaskan, tapi biaya yang dibutuhkan untuk pembebasan ternyata cukup besar.

Hal itu diungkapkan Pendeta Gereja Pentakosta Indonesia Sidang Sungai Bahar 1, Ruyanto Situmorang. Pihaknya dan pemilik lahan telah mengikuti mediasi ketiga yang dilaksanakan Pemkab Muaro Jambi. Ruyanto menyebutkan apabila lahannya ingin dibebaskan, pemilik meminta dana Rp 90 juta.

"Pemilik minta per tumbuk itu Rp 30 juta, karena butuhnya 3 tumbuk dengan panjang ke belakang, maka dananya itu semua Rp 90 juta, barulah lahan warga itu mau dibebaskan," ungkapnya kepada detikSumbagsel, Senin (7/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka tersebut merupakan perhitungan sementara dari mediasi yang digelar Pemkab Muaro Jambi. Mediasi itu sendiri digelar pada Selasa (1/8/2023) lalu pukul 14.50 WIB, dihadiri Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah.

Ruyanto mengaku jika dananya sebesar itu, pihak gereja keberatan. Mereka masih membutuhkan biaya juga untuk membangun gereja yang saat ini masih berupa tiang-tiang kayu dan penutup terpal.

ADVERTISEMENT

"Bagaimanalah kami bisa membeli lahan itu, kalau harganya kami tak mampu membayarnya. Kami awalnya sempat menawar, tetapi pemilik lahan tak mau. Ya namanya lahan pribadi ya, kami tak mungkin memaksa, tetapi kan ini demi dapat akses jalan kami ke gereja," sambungnya.

Saat ini, kata Ruyanto, jalan satu-satunya untuk para jemaat bisa ke gereja adalah melalui lahan milik perusahaan dan warga yang penuh semak belukar. Itu pun harus memutar ratusan meter.

"Memang akses ke gereja kami ini dikelilingi 5 lahan warga dan 2 lahan perusahaan karena lokasi gereja kami ini ada di tengah-tengahnya," ujarnya.

Kini, ia hanya bisa berharap bantuan dari Pemkab dan Pemprov untuk penyelesaian masalah akses jalan tersebut. Ruyanto mengaku tak masalah jika akhirnya dicarikan lahan lain, seperti yang sebelumnya disampaikan Gubernur Jambi Al Haris.

"Kami sekarang menerima kalaupun kami akan dicarikan lahan lain dari pemerintah. Tetapi kalaupun dicarikan lahan, kami maunya itu tak ada permasalahan (seperti ini), karena kami hanya ingin beribadah," kata Ruyanto.

Ia juga berharap, lahan pengganti tersebut berlokasi di Sungai Bahar. Sebab, tujuan awal mereka membangun gereja di lokasi yang sekarang adalah karena semua jemaat Gereja Pentakosta Indonesia Sidang Sungai Bahar 1 bertempat tinggal di daerah tersebut.

"Jika dicarikan lahannya, harus di sekitaran Sungai Bahar karena jemaat kami sepenuhnya di daerah sini. Kami mohon Pak Gubernur Al Haris bantu kami, mohon carikan jalan solusi ke kami," tutupnya.




(des/nkm)


Hide Ads