Anak Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi, Ortu Protes ke Disdik Babel

Bangka Belitung

Anak Tak Lolos PPDB Jalur Zonasi, Ortu Protes ke Disdik Babel

Deni Wahyono - detikSumbagsel
Senin, 24 Jul 2023 18:45 WIB
Para orang tua dan wali murid protes PPDB jalur zonasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung. (Deni Wahyono/detikSumbagsel)
Foto: Para orang tua dan wali murid protes PPDB jalur zonasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung. (Deni Wahyono/detikSumbagsel)
Pangkalpinang -

Puluhan orang tua dan wali siswa baru di Pulau Bangka menggelar aksi damai di depan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bangka Belitung (Babel). Mereka memprotes pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/SMK jalur zonasi yang dianggap bermasalah.

Pantauan detikSumbagsel, para orang tua dan wali murid tersebut menggelar aksi dengan membawa sejumlah spanduk. Isinya meminta pihak Disdik Babel memperhatikan nasib anak-anak mereka yang tidak lolos PPDB SMA/SMK jalur zonasi. Massa yang hadir berasal dari Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Tengah.

Mereka menuntut agar anak-anak mereka bisa bersekolah dan diterima di SMA/SMK Negeri. Mengingat sejumlah anak yang tidak lolos seleksi jalur zonasi berasal dari keluarga ekonomi di bawah rata-rata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Koba, Kabupaten Bangka Tengah misalnya, hanya ada SMAN 1, SMKN 1, dan SMKN 2, tak ada sekolah swasta. Sehingga siswa yang tak lulus SMA/SMK negeri, nasibnya belum jelas.

Perwakilan wali murid, M Natsir menjelaskan aksi ini dilaksanakan untuk memperjuangkan nasib siswa yang tak lolos PPDB SMA/SMK jalur zonasi. Dia menyebut petunjuk teknis (Juknis) yang dibuat oleh Disdik Babel tidak mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan, melainkan kemauan pihak dinas.

ADVERTISEMENT

"Jalur zonasi harusnya berdasarkan jarak, bukan berdasarkan sertifikat prestasi. Karena untuk sertifikat prestasi sudah ada jalur sertifikasi," tegas Natsir saat menggelar aksi damai di depan Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung (Babel), Senin (24/7/2023).

Menurutnya, akibat dari aturan yang dibuat Dinas Pendidikan Babel, banyak siswa lulusan SMP yang tak bisa melanjutkan sekolah ke SMA atau SMK Negeri. Hal itu terjadi karena jalur zonasi namun malah diisi siswa jalur prestasi.

"Ada ratusan anak tidak bisa bersekolah, karena sekolah negeri sudah penuh. Sedangkan sekolah swasta juga tidak ada terutama di Bangka Tengah," tegasnya kembali.

Terpisah, Kepala Dinas Bangka Belitung Ervawi menanggapi polemik penerimaan siswa baru jalur zonasi itu. Pihaknya menyebut sudah mempersiapkan dua ruang kelas rintisan.

"Untuk penambahan sudah ada dua kelas rintisan SMA dengan daya tampung 72 orang, satu kelas diperkirakan 36 siswa," ujar Ervawi saat dikonfirmasi, Senin (24/7/2023).

Menurutnya, dua kelas itu berada di SMK Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah.

"Dua kelas rintisan tersebut masih menginduk ke SMK Simpang Katis, Bangka Tengah. Sampai menunggu pembangunan gedung sekolah baru yang lahannya sudah tersedia dari hibah masyarakat," tambahnya.

Keluhan terhadap PPDB SMA/SMK jalur zonasi di Bangka Belitung ini juga pernah disampaikan beberapa kali ke pihak Dinas Pendidikan Babel dan dilaporkan ke DPRD Babel serta Ombudsman, namun tuntutan mereka belum ada titik terang hingga mereka menggelar aksi damai hari ini.




(nkm/mud)


Hide Ads