Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan menyampaikan permohonan maaf atas oknum guru SD, yang telah menyodomi 4 siswanya serta 2 korban lain. Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Muratara, Zazili.
"Kami mewakili pemerintah Muratara, memohon maaf terkait tingkah laku oknum guru tersebut terhadap murid-murid, ini di luar kontrol kami," ungkap Zazili saat dihubungi detikSumbagsel, Kamis (20/7/2023).
Menurut Zazili, kejadian oknum guru minta disodomi di Muratara baru pertama kalinya terjadi. Ia pun berjanji ke depannya tidak akan terjadi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insyallah ke depan tidak akan terjadi lagi," ujarnya.
Pihaknya telah mendatangi SD tersebut untuk audiensi dan memberikan edukasi terhadap guru, murid, serta wali murid yang anaknya menjadi korban. Bersama Dinas Sosial, Dinas PMD P3A, dan Dinas Kesehatan, pihaknya juga sudah memeriksa kondisi anak-anak yang menjadi korban.
"Psikologi anak-anak masih dalam pantauan kami, cuma saat ini kami masih mengedukasi. Mungkin psikologi agak kena tapi tidak semua. Jadi kami mengedukasi jangan ditekan dan ditanya (tentang kasus) di tempat-tempat umum untuk menjaga psikis anak," ujarnya.
Masih dikatakan Zazili, pihaknya juga mensosialisasikan kepada guru dan murid lain agar tidak merundung atau membully anak-anak yang menjadi korban.
"Di sekolah hingga di luar, jangan sampai ada yang bertanya mengenai apa yang terjadi dengan mereka. Dan kami meminta dewan guru untuk mengawal ketika sekolah jangan sampai teman-teman lain membully korban," katanya.
Untuk pelaku, lanjut Zazili, pihaknya masih menunggu proses hukum dan penetapan hukum. Kalau sudah terbukti bersalah maka akan langsung dipecat.
"Akan dipecat dan kami tidak akan mentolerir. Kami sangat mengutuk keras kejadian tersebut," tegasnya.
(des/des)