Gubernur VBL Ungkapkan Provinsi NTT Beternak Sarjana

Regional

Gubernur VBL Ungkapkan Provinsi NTT Beternak Sarjana

Tim detikBali - detikSumbagsel
Rabu, 19 Jul 2023 18:45 WIB
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat meninjau tanaman serai di SMAN 6 Kota Kupang, Jumat (3/3/2023). (Yufen Ernesto)
Ilustrasi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL). Foto: Yufen Ernesto
Palembang -

Viktor Bungtilu Laiskodat alias VBL merupakan salah satu gubernur di Indonesia yang sering memberikan teguran dan kritikan terhadap aparaturnya. Keseharian gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) ini kerap terlintas di media sosial memberikan teguran pada ASN.

Nah, baru-baru ini Gubernur VBL kembali memberikan sindiran kepada aparaturnya karena kecewa jumlah ternak sapi di NTT terus menurun. Dilansir dari detikBali, VBL menyindir para sarjana peternakan yang tidak memiliki hewan ternak.

Geram dengan kondisi itu, VBL kembali melontarkan diksi-diksi 'nyelekit'. Kali ini, dia menyindir lulusan doktor peternakan di NTT yang belum mampu berkontribusi mengembangkan peternakan di daerah tersebut. Padahal, dulu banyak sapi di NTT yang diekspor ke Hongkong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga saya sering bilang, kita tidak sedang membangun sarjana peternakan, namun kita sedang beternak sarjana," kata Viktor saat menghadiri peresmian kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV di Kota Kupag, Kamis (13/07/2023).

Viktor mengakui diksi-diksi yang dia gunakan cukup keras. Ia beralasan agar orang NTT semakin termotivasi untuk bekerja lebih giat dan berhasil dalam pembangunan.

ADVERTISEMENT

"Saya tidak mempermasalahkan jika harus dibenci untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Karena itu, saya memerintah dengan keras dan tegas," imbuh politikus Partai NasDem itu.

Viktor mengingatkan agar para sarjana jangan terlalu bangga dengan gelar akademik. Apalagi, jika tidak berbanding lurus dengan karya yang dihasilkan, terutama untuk kepentingan banyak orang.

"Masih banyak orang yang bangga dengan gelar akademik yang diraihnya. Karena itu, pengetahuan yang kita miliki jangan sampai hanya pada level abstrak, namun wajib kita konkritkan ilmu pengetahuan. Jika itu lakukan, maka potensi kekayaan kita di NTT dapat dikelola dengan baik," tandasnya.

Artikel ini dilansir dari detikbali dengan judul "Diksi 'Nyelekit' Gubernur NTT: Sindir Doktor hingga Sebut Ternak Sarjana"




(bpa/bpa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads