Sutanto (46), tauke bebek di Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, mengungkap bahwa keluarga mendesaknya melaporkan istri yang baru dinikahi 10 hari jika ternyata sengaja kabur. Tauke atau juragan bebek itu diminta melaporkan Vera (27), istrinya, atas kasus penipuan.
"Iya, memang keluarga saya dan keluarga dia yang ada di dusun itu semua kesal atas kejadian ini. Mereka malah mendesak saya, jika memang Vera sengaja menghilang agar dilaporkan atas kasus penipuan," kata Sutanto kepada detikSumbagsel, Selasa (18/7/2023) malam.
Sutanto menyebut, keluarga meminta seperti itu karena menuding Vera telah membuat malu dan menghebohkan masyarakat di kediaman Sutanto di OKU Timur. Vera dinilai seolah mempermainkan Sutanto dan keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya seperti itulah, mau bagaimana lagi," kata Sutanto.
Dia juga mengaku kecewa dengan respon mertuanya dan keluarga Vera yang ada di Banyuasin saat ia bertanya keberadaan Vera yang hilang. Vera sendiri hilang saat Sutanto pergi ke rumah sepupunya sebentar.
Mertuanya, kata dia, seolah tak peduli atas hilangnya Vera. Ia juga semakin curiga lantaran kode 'hati-hati' dari ketua RT setempat saat ia menanyakan perihal tersebut.
"Saya itu bingung, mertua saya dan keluarga istri saya itu seperti biasa-biasa saja waktu tahu kabar istri saya itu hilang. Tidak ada kepanikan yang terlihat dari keluarganya. Saya kecewa, ditambah lagi dari RT yang mewanti saya untuk berhati-hati, itu saya jadi nambah bingung lagi," ungkapnya.
Saat ini, Sutanto tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa menunggu. Dia akan memberi waktu kepada Vera untuk memutuskan kelanjutan pernikahan mereka ke depan.
"Iya, untuk saat ini saya hanya bisa menunggu. Saya kasih dia waktu tiga hari dari saya laporkan ini, saya akan menunggu. Saya juga berharap dia bisa kembali ke saya, karena saya cinta dan sayang sama dia," jelas juragan bebek tersebut.
Perkenalan hingga Biaya Pernikahan
Desakan untuk melaporkan Vera itu agaknya berangkat dari pernikahan mereka. Sutanto mengakui bahwa dia sepenuhnya membiayai pernikahan mereka.
Awalnya Sutanto mengakui, perkenalannya dan Vera tidaklah sebentar. Perkenalan itu bermula dari keluarga Vera yang satu dusun dengannya, menjodohkan mereka. Sutanto dan Vera pun terhitung sudah saling mengenal selama satu tahun.
"Saya kan masih bujangan, terus dia itu masih gadis. Karena dia ini juga banyak keluarga satu dusun sama saya jadi dijodohkanlah kami sekitar setahun lalu. Lalu kami saling mengenal satu sama lain hingga akhirnya kami memutuskan untuk menikah," bebernya.
Saat hendak menikah, Sutanto juga menyepakati memberikan Veras mahar berupa uang tunai Rp 15 juta dan Emas 10,05 gram (1,5 suku) senilai Rp 8, 3 juta. Dengan catatan, Sutanto yang menanggung semua biaya pernikahan dan memberikan ongkos ke keluarga Vera di Banyuasin untuk dapat hadir di OKUT menghadiri pernikahan mereka.
"Setelah sepakat uang Rp 15 juta dan emas satu suku itu saya serahkan ke dia. Terus dia minta lagi uang Rp 3 juta katanya untuk ongkos keluarga di sana (Banyuasin) untuk datang ke tempat saya. Dalam pesta itu pakai uang saya sendiri, habislah sekitar Rp 60 juta," bebernya.
(des/des)