Susno maju melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sementara Zulkarnain maju dari Partai Perindo. Mereka sama-sama bertarung di daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan II.
Dapil Sumsel II meliputi 11 kabupaten/kota yakni Ogan Ilir (OI), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, OKI, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Prabumulih, Lahat, Pagaralam, Muara Enim, dan Empat Lawang.
Pengamat politik Sumsel Bagindo Togar tidak mempermasalahkan dua pensiunan jenderal itu maju sebagai caleg. Sebab, mereka tidak maju dari partai yang sama.
"Yang penting mereka bukan pada partai yang sama," katanya kepada detikSumbagsel, Jumat (14/7/2023).
Kata dia, ketika dua mantan jenderal ini maju bacaleg itu hak politik mereka. Sambung Bagindo, militer atau pejabat sipil berpengaruh ketika mereka masih aktif. Ketika tidak aktif, yang menjadi barometernya adalah modal sosial mereka selama ini.
![]() |
"Kalau militer ini berpengaruh ketika masih aktif. Itu jelas, tapi ketika tidak aktif kembali ke sosial mereka bagaimana. Tapi jika sosialnya baik, tidak begitu sulit ketika mereka ingin memperoleh dukungan," ujar mantan Ketua IKA Fisip Unsri 2013-2018 ini.
Bagindo lalu mempertanyakan bagaimana investasi sosial mereka kepada masyarakat di dapil Sumsel II. Jadi kuncinya di modal sosial.
"Jadi tidak serta merta. Tapi jika dikenal (Susno dan Zulkarnain) iya. Tapi jika mereka elektabel (keterpilihan) mendapat dukungan itu lain soal, kalau dikenal, ya mereka dikenal," ungkapnya Direktur Forum Demokrasi Sriwijaya ini.
Tapi, sambungnya, tetap sampai di mana kontribusi yang diberikan mereka kepada masyarakat selama ini. Kontribusi mereka selama ini bagaimana dengan masyarakat ketika masih menjabat dulu sebagai putra daerah.
Namun, kata Bagindo, jika mereka terpilih tentunya dapat menegakkan dan menyempurnakan hukum sesuai domain mereka.
"Apabila mereka terpilih tentunya akan komit di bidang kepolisian dan keamanan ketertiban masyarakat," katanya.
(trw/trw)