Gubernur Sumsel Herman Deru angkat bicara mengenai kasus pelatih paskibra yang memaksa 13 anak didiknya menyodomi dirinya. Pihaknya akan menerjunkan tim mengusut kasus tersebut.
Pelatih paskibra bernama Martin Hadi Susanto (37) ini diketahui bertugas di salah satu SMK di Muara Enim, Sumsel. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Plr Kepala Sekolah SDN di Banyuasi.
Herman Deru mengaku prihatin dengan kasus yang menimpa sejumlah pelajar tersebut. Perbuatan Hadi tidak bisa ditoleransi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak sekali pelanggaran dia (Martin), anak di bawah umur, kemudian merudapaksa sejenis," katanya ditemui detikSumbagsel di Griya Agung, Kamis (13/7/2023).
Kata politisi dari Partai NasDem ini, dia akan menurunkan tim untuk memastikan status dari pelaku apakah aparatur sipil negara (ASN) atau bukan. Tim yang akan diturunkan, sambungnya, dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel dan Inspektorat.
"Saya akan menurunkan tim baik dari inspektorat dan dinas pendidikan sejauh apa statusnya, apakah ASN atau honorer dan tentu akan kita sarankan ke bupati untuk menindaknya menunggu hasil tim," ujarnya.
Herman Deru mengatakan, jika pelaku merupakan seorang ASN, maka sanksi sudah banyak menantinya. Apabila sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka, maka akan dinonaktifkan terlebih dahulu.
"Jika pelaku berstatus ASN tentunya sudah banyak sanksi yang menanti. Kita tunggu saja karena ini sudah dipegang polisi. Jika dia sudah tersangka maka akan dinonaktifkan dulu dari jabatannya, saya akan instruksikan ke bupati," ujarnya.
(mud/mud)