Firasat Korban Selamat Sebelum Naik Lift Anjlok Tewaskan 7 Pekerja

Firasat Korban Selamat Sebelum Naik Lift Anjlok Tewaskan 7 Pekerja

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Minggu, 09 Jul 2023 08:08 WIB
Akibat tewasnya pekerja, polisi kini melakukan pengusutan. Terlihat penyidik memasang police line di lokasi kejadian
Lokasi lift yang anjlok tewaskan 7 pekerja (Foto: Tommy Saputra)
Bandar Lampung -

Dua korban selamat tragedi lift barang sekolah Az-Zahra yang anjlok sudah membaik dan kesaksiannya. Mereka mengungkap firasat tak bisa sebelum tragedi tersebut.

Kedua korban itu Sutaji (26) dan Herizal (41). Keduanya masih dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras pasca operasi. Keduanya sudah bisa berkomunikasi meski terbata-bata.

Herizal menceritakan detik-detik mengerikan sebelum rekan-rekannya tewas dalam insiden lift anjlok tersebut. Saat itu, ia bersama 8 rekannya hendak pulang ke rumah masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang saya ingat itu kami mau pulang, itu jam setengah lima sore," cerita Herizal pelan.

Ia mengatakan kejadian sore itu begitu cepat. Herizal tidak begitu mengingat tragedi tersebut lantaran tak sadarkan diri ketika lift terjatuh.

ADVERTISEMENT

"Iya peristiwa itu cepat, saya tidak bisa begitu mengingat karena kondisi saya tidak sadarkan diri. Namun seingat saya, lift itu tidak langsung jatuh, sempat berhenti. Tak lama langsung anjlok," kata dia.

Menurutnya pada hari-hari sebelumnya, lift itu tidak mengalami masalah ketika digunakan bersama rekan lainnya."Nggak ada suara apa-apa (alat katrol), biasanya normal nggak ada masalah (naik lift)," imbuhnya.

Herizal masih harus menjalani perawatan cukup lama karena tulangnya remuk pada bagian tempurung kaki kiri dan tangan kiri.

Korban lainnya, Sutaji punya firasat tak biasa sebelumnya menaiki lift tersebut. Kalau bukan paksaan rekannya, ia enggan menggunakan lift barang itu.

"Saya itu tadinya sudah nggak mau masuk. Karena teman maksa bareng akhirnya ikut," katanya.

Sutaji menyebut ia bersama rekannya naik lift tersebut dari lantai 5 gedung. Namun, lift mengalami kendala dan terjun bebas ketika berada di lantai 4.

"Sembilan orang nggak ada barang, kita naik dari lantai 5 tapi pas jatuhnya itu dari lantai 4," tuturnya.

Dalam kondisi antara hidup dan mati itu, tubuh Sutaji sempat tersangkut pada bagian besi lift sebelum akhirnya menimpa tubuh rekan-rekannya yang jatuh lebih dulu.

"Saya nyangkut di besi. Jadi pas jatuh saya ngehantam teman saya di bawah, dari situ saya udah nggak sadar lagi," ujar dia.

Menurutnya lift barang tersebut biasanya memang digunakan para pekerja untuk naik dan turun gedung. Namun, sore itu firasatnya berkata lain dan akhirnya musibah itu terjadi.

"Lewat lift itu udah biasa. Saya tadinya juga nggak mau lewat lift, tapi (ikut) karena kawannya maksa. Saya patah kaki sama tangan," tandasnya.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads