Dua korban selamat lift barang terjun bebas di Sekolah Az-Zahra Bandar Lampung masih dirawat di Rumah Sakit Bumi Waras pasca operasi. Meski sudah membaik, namun keduanya dipastikan belum bisa beraktivitas normal untuk waktu yang cukup lama karena luka yang dialaminya.
Tim detikSumbagsel diperbolehkan mewawancarai kedua korban yakni Sutaji (26) dan Herizal (41) di Kamar 319 Rumah Sakit Bumi Waras pada Sabtu (8/7/2023). Keduanya pun menceritakan detik-detik jatuhnya lift yang menewaskan ketujuh rekannya.
Herizal mengatakan sebelum jatuhnya lift itu, dia serta 8 rekannya hendak pulang ke rumah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya ingat itu kami mau pulang, itu jam setengah lima sore," ucap Herizal pelan.
Peristiwa itu yang dikatakannya terjadi begitu cepat. "Iya peristiwa itu cepat, saya tidak bisa begitu mengingat karena kondisi saya tidak sadarkan diri. Namun seingat saya, lift itu tidak langsung jatuh, sempet berhenti. Tak lama langsung anjlok," kata dia.
Menurut dia, pada hari-hari sebelumnya, lift itu tidak mengalami masalah ketika digunakan bersama rekan lainnya.
"Nggak ada suara apa-apa (alat katrol), biasanya normal nggak ada masalah (naik lift)," imbuhnya.
Atas tragedi itu, kini Herizal harus menjalani perawatan untuk waktu cukup lama karena sejumlah luka yang dialaminya. Berdasarkan keterangan keluarganya, dia mengalami tulang remuk pada bagian tempurung kaki kiri dan tangan kiri.
Sementara, menurut cerita Sutaji yang mulai bisa mengingat tragedi tersebut, diakui bahwa dia awalnya enggan untuk masuk ke dalam lift.
"Saya itu tadinya sudah nggak mau masuk. Karena teman maksa bareng akhirnya ikut," katanya.
Sutaji mengisahkan, lift yang ditumpangi bersama delapan rekannya mulai terjun bebas saat berada di lantai 4.
"Sembilan orang nggak ada barang, kita naik dari lantai 5 tapi pas jatuhnya itu dari lantai 4," tuturnya.
Dalam kondisi antara hidup dan mati itu, tubuh Sutaji sempat tersangkut pada bagian besi lift sebelum akhirnya menimpa tubuh rekan-rekannya yang jatuh lebih dulu.
"Saya nyangkut di besi. Jadi pas jatuh saya ngehantam teman saya di bawah, dari situ saya udah nggak sadar lagi," ujar dia.
Akibat peristiwa ini, Sutaji mengalami luka patah tangan dan kakinya. Dia juga mengatakan bahwa memang biasanya mereka menaiki lift tersebut untuk naik dan turun.
"Lewat lift itu udah biasa. Saya tadinya juga nggak mau lewat lift, tapi (ikut) karena kawannya maksa. Saya patah kaki sama tangan," tandasnya.
(des/des)











































