Menurutnya, pembongkaran makam itu tidak dilakukan serta-merta. Hal itu bermula ketika Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Iskandar meresmikan jembatan gantung di sana. Saat itu Ludi mengaku mendapat arahan atau perintah dari Iskandar untuk membuka lahan tidur dan pembukaan jalan.
"Jadi, waktu itu Pak Bupati menyebut ada proyek pembukaan lahan tidur dan pembukaan jalan melalui pemerintah desa. Nah, kami buatkanlah proposal untuk perintisan jalan dan alhamdulillah dikabulkan," terang Ludi, Kamis (6/7/2023).
Dari situ, lanjutnya, Dinas PUPR OKI memintanya membuatkan peta untuk pembuatan jalan dari jembatan gantung sampai ujung perbatasan. Panjang jalan rencananya mencapai 8 kilometer.
"Sebelumnya saya sudah bermusyawarah dengan pemerintah desa supaya mempermudah akses ke pemakaman, maka kita buatkan jalan melingkar di sekitar pemakaman," bebernya.
Ludi menegaskan bahwa jalan ini dibuat semata-mata untuk kepentingan masyarakat desa. Tidak hanya satu desa, tetapi juga desa tetangga.
"Niat kami pemerintah desa ini untuk kemaslahatan orang banyak, di samping itu bukan hanya masyarakat Sugih Waras saja yang menikmati. Mungkin juga warga Muara Telang dan harapannya warga Desa Tanjung Lubuk juga bisa menikmatinya," lanjut Ludi.
TPU tersebut, sambungnya, memang sudah sekitar 20 tahun tidak lagi terurus dan terlihat seperti hutan belantara. Ludi bahkan menyebut tempat itu tidak tampak seperti pemakaman.
"Jauh sebelum saya jadi kades, makam ini bukan tidak berfungsi tetapi karena sudah menjadi hutan belantara. Makam yang berfungsi hanya di pinggir-pinggirannya saja dan sekarang niat saya membuka jalan ini agar ketika ada warga yang meninggal mudah menuju ke sini dan untuk ziarah kubur," jelasnya.
Ludi membantah bahwa dirinya membongkar ratusan makam warga. Dia hanya membuka 2-3 petak makam saja. Menurutnya, jika memang benar dirinya membongkar ratusan makam, maka seharusnya ada bukti batu-batu nisan yang berserakan.
"Kalau memang ada ratusan makam warga yang digusur pasti ada barang buktinya. Pasti batu-batu nisannya berserakan, tapi nyatanya kan tidak ada," ujarnya.
Namun, jika kemudian terbukti dirinya membongkar hingga ratusan makam tanpa pemberitahuan kepada ahli waris, maka Ludi siap bertanggung jawab.
"Saya juga siap memenuhi panggilan terkait laporan warga tersebut ke pihak kepolisian," tegasnya.
(des/des)