Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Marsidi Judono Belitung menyampaikan permintaan maaf terkait salah satu perawatnya ketus ketus ke pasien saat berobat.
"Kami dari pihak manajemen menyayangkan kejadian hal tersebut. Dan kami minta maaf kepada pasien atas ketidaknyamanan ini," ujar Direktur RSUD Marsidi Judono Belitung dr Ratih Lestari Utami saat dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (3/7/2023),
Menurutnya, insiden yang terjadi akan dijadikan pembelajaran baginya dan rumah sakit. Terutama terkait pelayanan terhadap pasien yang datang untuk berobat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya ini menjadi pembelajaran dan perbaikan pelayanan kami ke depannya," ucap Ratih Lestari Utami.
Ratih menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam terkait insiden tersebut. Pihaknya akan memproses secara internal, namun masih menunggu hasil dari komite etik.
"Saya masih menunggu hasil dari komite etik. Tindak lanjut tergantung masukan dari tim," tegasnya.
Menurutnya oknum perawat itu dibina agar bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi terhadap pasien. Pihaknya belum bisa memastikan bentuk sanksi lainnya.
"Kami bina untuk pelayanan pak. Namun jika untuk dipindahkan itu tergantung nanti ya. Karena penempatan petugas itu tidak sembarangan. Ada proses kredensialing-nya. Sehingga bisa ditempatkan di tempat yang tepat sesuai kompetensinya," teganya kembali.
"Tentunya kompetensi secara keterampilan atau keahlian itu berbeda. Misal antara perawat di ruang icu dengan igd ataupun rawat inap itu berbeda. Harus ada pelatihan atau kompetensi tambahan sesuai kebutuhan penempatan," tambahnya.
Sebelumnya, seorang warga Kabupaten Belitung curhat di media sosial. Gara-garanya, ia dicuekin oknum perawat saat berobat. Curhatan itu pun viral di media sosial.
Curhatan ini dibagikan oleh Dody Wahyudi melalui akun Facebook-nya, Dody Tanjung, pada Kamis (29/6). Pemkab Belitung juga merespons kasus ini dan mendesak pihak rumah sakit memberikan sanksi terhadap pegawai tersebut.
(mud/mud)