Ribuan umat muslim di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) melaksanakan tradisi Ziarah Kute Seribu. Ziarah kubur ini dilaksanakan 4 hari setelah Idul Adha yang menjadi kegiatan ini merupakan wisata religi.
Selain peziarah di Pulau Bangka, hadir pula dari sejumlah daerah seperti Palembang, Jakarta, Bandung, Bogor termasuk dari Kabupaten dan kota di Bangka Belitung (Babel). Ziarah Kute Seribu ini biasanya disebut Haul dan dihadiri Habib dari sejumlah daerah.
Tradisi ini merupakan tradisi tahunan dan tahun ini merupakan tahun ke-16. Mereka melaksanakan tradisi Ziarah Kute Seribu di tempat permakaman Keramat. Lokasi di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Makan keramat itu merupakan makam pendiri Kota Muntok, yakni makam Habib Hamid Bin Abdurahman Assegaf, Habib Hud Bin Muhammad Assegaf dan Habib Syatho. Selain makam Habib ada juga makam keluarga Abang Pahang Temenggung Dita Manggala yang juga salah satu pendiri Kota Muntok.
Kegiatan diawali dengan membaca kitab burda dan qosidah di Surau Nurul Imam, Kampung Tanjung. Surau ini merupakan surau pertama yang didirikan di Kota Mentok pada tahun 1288 H dengan dilanjutkan ziarah ke makam dengan berjalan kaki melewati perkampungan warga.
Ketua Panitia Ziarah Kute Seribu, Habib Saleh Al-Kaff mengatakan Ziarah Kute Seribu ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasa para pendiri Kota Muntok. Selain itu, juga digunakan sebagai ajang silahturahmi atar umat muslim.
"Selain untuk menghormati jasa pendiri kota Muntok, ini juga digunakan mempererat tali silaturahmi sesama umat muslim di Bangka ataupun luar daerah," kata Saleh, Minggu (2/7/2023).
![]() |
Ziarah Kute Seribu terbuka untuk umum, siapapun boleh datang dan mengikuti. Tahun ini lanjut dia, jumlah peserta mencapai 2000 orang dan berdampak positif ke lokasi wisata.
"Acara ini juga untuk meningkatkan jumlah pengunjung pariwisata dan untuk membangkitkan UMKM yang ada di Bangka Barat," tambahnya.
Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming mengungkapkan ziarah kubur ini adalah bentuk legitimasi di Kabupaten Bangka Barat.
"Kegiatan hari ini kegiatan kebudayaan sekaligus keagamaan. Bagaimana kita menghormati, menghargai, para leluhur pendiri tokoh tokoh Kota Mentok sekaligus tokoh penyebar agama islam pertama kali di Kota Mentok," ujar Bong Ming Ming usai mengikuti kegiatan tersebut.
Ditambahkan Bong Ming Ming, tahun depan Pemerintah Kabupaten Bangka Barat akan menganggarkan kegiatan ZKS ini agar lebih semarak lagi. Dia juga berjanji akan meningkatkan potensi yang ada.
"Mudah-mudahan ke depan kegiatan ini bisa lebih semarak. Saya liat ada beberapa potensi yang akan kita angkat, pak bupati sudah sampaikan ke saya," tambahnya.
Tradisi Ziarah Kute Seribu merupakan wisata religi di Bangka Barat. Sekaligus memperkuat budaya dan mempromosikan pariwisata di Kabupaten Bangka Barat.
(ras/ras)