Cerita Pasien Kesal Dicueki Perawat, Pihak RS: Ada Prosedur Namanya Anamnesa

Bangka Belitung

Cerita Pasien Kesal Dicueki Perawat, Pihak RS: Ada Prosedur Namanya Anamnesa

Tim detikSumbagsel - detikSumbagsel
Minggu, 02 Jul 2023 07:07 WIB
Pasien curhat karena dicueki perawat saat berobat.
Foto: Istimewa
Belitung -

Curhatan seorang pasien di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung (Babel) ramai di media sosial. Pasien bernama Dody Wahyudi itu mengeluhkan pelayanan perawat yang menurutnya tidak ramah. Pihak rumah sakit pun merespons bahwa yang bersangkutan sudah dipanggil oleh komite etik.

Tim detikSumbagsel di Bangka Belitung pun mencoba menggali cerita lebih dalam dari pasien tersebut secara langsung. Di sisi lain, tim juga meminta keterangan kepada pihak rumah sakit mengenai keluhan pasien ini. Berikut rangkumannya.

Curhatan Pasien: Sakit Malam tapi Disuruh Datang Sejak Sore

Dody mengunggah curhatannya lewat akun Facebook Dody Tanjung. "Susah amat nak berubat (susah banget mau berobat), la tahu dirik sakit (sudah tahu saya sakit). Banyak amat pertayaan ndak masok di akal perawat RUMAH SAKIT UMUM MARSIDI JUDONO," tulisnya dalam postingan video tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdengar pula keluh kesah Dody secara lisan. ""Ika lah tau, aok dirilah sakit (kalian sudah tahu, iya saya sakit). Suruh berobat ngapa gak sore malah malam datang. Kalau malas gak usah kerja rumah sakit RSUD Marsidi Judono ini. Kalian kalau mau lapar laporlah. Orang ke sini sakit," celotehnya.

Menurut Dody, kejadian tersebut terjadi pada pukul 23.00 WIB, Kamis (29/6/2023). Dody sebenarnya merasakan sakit kepala setelah salat Id, namun langsung dia minumkan obat sendiri hingga kondisinya membaik. Sayangnya, rasa sakit itu kambuh saat malam.

ADVERTISEMENT

"Kejadiannya pukul 23.00 WIB. Waktu itu saya sedang sakit dan datang sendiri. Namun saya mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan dari oknum perawat yang bertugas," kata Dody kepada detikSumbagsel, Sabtu (1/7/2023) sore.

Nah, saat sakit malam itu, Dody pun bertolak ke rumah sakit dengan harapan mendapatkan penanganan medis. Namun sesampainya di rumah sakit, Dody mengaku malah mendapat perlakuan ketus dari oknum perawat.

"Saya sampaikan kalau saya sakit, saya mau berobat. Tapi ibu (perawat) itu cuma diam tidak menjawab, malah sibuk nulis. Lima menit kemudian baru dijawab. Memang ada perawat lain cuma lagi sibuk urus pasien," jelasnya.

Perawat tersebut, lanjut Dody, lalu menanyakan identitas dan BPJS Dody. Sempat juga keluar kata-kata mengapa tidak berobat dari sore dan baru datang malam hari.

"Saya malam sakitnya, masa saya harus datang sore? Ini tidak masuk akal," ujar Dody.

Penjelasan Pihak Rumah Sakit: Ada Prosedur Anamnesa

Pihak RSUD Marsudi Judono (RSMJ) turut buka suara mendengar ramainya curhatan pasien itu. Direktur RSMJ dr Ratih Lestari Utami menjelaskan, perawat yang dimaksud sudah dipanggil komite etik. Dari pemeriksaan itu, ditemukan bahwa tidak ada niatan perawat untuk membuat pasien tersinggung atau tidak nyaman.

"Untuk waktu kedatangan terjadi miskomunikasi. Maksud petugas itu adalah, jika keluhan dirasakan sejak siang hari, sebaiknya (pasien) datang lebih awal sehingga penanganan untuk pasien bisa lebih dini," jelas Ratih kepada detikSumbagsel, Sabtu (1/7/2023) malam.

Dia menambahkan, rumah sakit pada umumnya memiliki prosedur bernama anamnesa atau anamnesis guna mengetahui riwayat keluhan dan penyakit pasien.

"Jika petugas tidak melakukan anamnesa maka akan sulit mengarahkan untuk tindak lanjut pasien. Misalnya pemeriksaan lanjutan apa yang perlu diperiksa, konsul ke dokter spesialis apa beserta rencana terapi yang akan diberikan," lanjut Ratih.

Dari situlah, perawat memang harus menanyakan banyak hal kepada pasien. "Dengan banyaknya pertanyaan tersebut, tidak ada niatan dari petugas untuk menyinggung pasien," imbuhnya.

Kendati demikian, Ratih menegaskan bahwa keluhan pasien ini akan menjadi masukan bagi rumah sakit untuk terus mengevaluasi pelayanan mereka.

"Hal apa pun yang menjadi keluhan masyarakat, kami terima dan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan pelayanan kami ke depannya. Untuk petugas sudah dilakukan pembinaan oleh komite etik," tegasnya.




(des/des)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads