Mundur, Bacaleg PSI Berbondong-bondong Tarik Berkas ke KPU Palembang

Mundur, Bacaleg PSI Berbondong-bondong Tarik Berkas ke KPU Palembang

Candra Setia Budi - detikSumbagsel
Jumat, 23 Jun 2023 05:05 WIB
Puluhan kader DPD PSI Kota Palembang mundur
Foto: Istimewa
Palembang -

Setelah resmi mengundurkan diri dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), bacaleg PSI ramai-ramai menarik berkas pencalonan legislatif mereka ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palembang.

Sekretaris DPD PSI Kota Palembang Emanuela Dasawati Sitinjak mengatakan bahwa langkah penarikan berkas tersebut diambil setelah mereka mendapat masukan.

"Setelah kami mengundurkan diri sebagai kader dan anggota PSI Palembang, maka konsekuensinya menarik diri dari bacaleg melalui jalur PSI. Kami sudah dapat masukan dan segera lakukan penarikan berkas," katanya, Kamis (22/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wati, sapaannya, mengatakan bahwa bakal calon legislatif dari PSI di Kota Palembang adalah sebanyak 50 orang. Dari jumlah itu, hampir 50 persen bacaleg mundur dari pencalonan legislatif PSI. Namun, Wati mempersilahkan bacaleg yang ingin tetap ingin maju dan tidak akan menghalang-halangi.

Bukan itu saja, Wati juga tidak melarang jika nantinya ada mantan kader PSI yang ingin bergabung ke partai lain.

ADVERTISEMENT

"Kami jelas menghargai hak politik masing- masing. Kalaupun ke depan nanti akan merapat ke partai lain, itu adalah hak mereka dan kita tidak bisa mencampurinya. Tapi saat ini yang kami lakukan izin pamit dan mundur, " ungkapnya.

Terkait dengan pengunduran massal PSI Kota Palembang, Wati meminta tidak dikaitkan dengan polemik dan isu di luar partai. Dia meminta semua pihak untuk menghargai keputusan yang diambil dan hanya pamit dari partai.

"Menanggapi statement tentang isu di luar, kami hanya menanggapi tolong hargai keputusan kami dan kami hanya izin pamit untuk mundur dengan ketetapan hati kami, dengan kesadaran hati kami, tanpa ada paksaan apapun," ujarnya.

"Isu-isu di luar tolong hentikan, kami hanya izin pamit dan mundur dan berjuang bersama dan hargai putusan kami," sambungya.

Wati mengatakan bahwa alasan dirinya dan kader mundur karena dinamika yang ada di internal partai. Wati mengaku PSI bukan rumah yang nyaman lagi bagi mereka.

"Dinamika internal, tidak perlu dijelaskan. Kami mencoba beretika politik halus dan elegan. Pastinya PSI bukan rumah tepat dan nyaman lagi bagi kami, sehingga kami pamit," ungkapnya.

Sementara itu, Komisioner KPU Kota Palembang Divisi Teknis Penyelenggaraan M Johni mengatakan, partai bisa melakukan perbaikan setelah proses verifikasi administrasi.

Terkait dengan mantan kader PSI yang melakukan penarikan berkas, partai bisa mencoret namanya dan mengganti dengan yang baru.

"Terkait PSI ini, mereka yang mengatakan menarik berkas sudah mengundurkan diri. Artinya partai bisa mencoret mereka nantinya," ungkapnya.

Selama proses verifikasi administrasi yang dilakukan KPU Kota Palembang, sambungnya, mayoritas berkas persyaratan belum 100 persen terpenuhi. Bahkan ada yang terdaftar ganda.

"Kalau ganda ada sekitar tujuh bacaleg, baik internal maupun eksternal partai. Nanti akan kita laporkan ke partai untuk diselesaikan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan kader PSI Kota Palembang ramai-ramai mengundurkan diri. Terungkap bahwa mereka mundur karena berkaitan dengan uang mahar sebesar Rp 5 juta yang diminta oleh Ketua DPD PSI Kota Palembang, Toni.

Yang bersangkutan sempat menyatakan bahwa mundurnya para kader ini terkait isu pemecatan dari DPW terhadap pengurus di tingkat DPD. Namun kemudian pihak DPW membantah. Bahkan Ketua DPD PSI Kota Palembang diketahui sudah dipecat oleh DPP per 10 Juni 2023 karena masalah mahar itu.




(des/des)


Hide Ads