Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Palembang Toni dipecat dari jabatannya. Ia dipecat karena meminta uang mahar kepada kadernya sebesar Rp 5 juta jika ingin mencalonkan diri sebagai caleg.
Salah satu kader PSI Hery mengatakan bahwa dirinya sempat diminta uang mahar oleh mantan Ketua DPD PSI Palembang Toni tersebut. Untuk nominal yang diminta sebesar Rp 5 juta.
Mengingat uang diminta sebagai syaraf jadi caleg, Hery pun menyanggupi dan telah ditransfer sebesar Rp 500 ribu. Namun uang tersebut telah dikembalikan dengan dalih salah kirim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diminta Rp 5 juta dan sempat transfer uang Rp 500 ribu, tapi dikembalikan lagi. Ada bukti transfernya," kata Hery yang jadi caleg PSI Dapil III Palembang saat ditemui di kantor DPW PSI Sumsel Jalan BP Peliung, Kamis (22/6/2023).
Hery awalnya mengaku tak sanggup memenuhi permintaan tersebut. Ia pun berjanji akan mencicilnya hingga lunas.
"Saya enggak ada uang, tapi saya bayar mencicilnya," ujarnya.
Senada dikatakan bacaleg PSI lainnya, Thomas. Thomas mengaku diminta uang mahar Rp 5 juta jika ingin daftar caleg oleh Toni.
Namun, kata Thomas, dirinya tidak memberikan uang tersebut. Ia pun memilih mundur dari kepengurusan partai yang dipimpin oleh Toni.
"Saya tidak kirim dan tanya dasarnya apa hingga akhirnya saya memutuskan untuk mundur dari partai PSI yang dipimpin Toni," katanya.
Setelah itu, dirinya bersama dengan kader PSI lainnya mendatangi DPW Sumsel. Dari DPW mengatakan bahwa tidak ada uang mahar sama sekali jika ingin mencalonkan diri ke bacaleg.
(ras/ras)