Heboh sebuah video memperlihatkan siswa SD yang menggunakan payung saat belajar dalam kelas. Kondisi itu ternyata karena atap sekolah bocor saat hujan.
Situasi itu dialami para siswa SDN 2 Rantau Lurus (Filial), di Dusun 5 SP5. Desa Simpang Tiga Abadi, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten OKI, Sumsel.
Dalam video yang diunggah Instagram @ogankomeringIlir.info tersebut, sedang terjadi hujan deras saat jam pelajaran di mulai di SDN 2 Rantau Lurus (Filial)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlihat salah satu siswa yang duduk di pojok belakang langsung membuka payungnya untuk berteduh dari hujan. Hujan tetap membasahi ruang kelas yang seadanya.
Terdengar suara guru menyuruh siswanya untuk mundur agar tidak terkena basah. Terlihat anak-anak menggeser meja. Dan juga terlihat lantai kelas yang masih berlantaikan tanah mulai basah.
"Mundur nak, mundur. Basah ya. Mejanya geser biar tidak basah," kata guru yang sedang mengajar tersebut.
Kepala sekolah SDN 2 Rantau Lurus (Filial), Kecamatan Tulung Selapan, OKI, Sumsel, Amir Amzah mengatakan, kejadian siswa menggunakan payung saat jam pelajaran sudah sering terjadi apalagi saat hujan turun.
"Dari dulu hingga sekarang ,jika hujan turun keadaanya seperti yang viral di media sosial," ujarnya saat dihubungi detikSumbagsel, Selasa (20/6/2023).
Menurut Amir video yang viral tersebut saat jam pelajaran dan hujan turun sudah sering terjadi.
"Kebetulan memang hari itu sedang hujan tapi siswa tetap sekolah dan membawa payung. Saat hujan deras siswa tersebut membuka payungnya karena banyak atap sekolah yang bocor dan lantai sekolah masih tanah jadinya becek. Begitulah keadaan sekolah kami," ungkapnya.
Masih dikatakan Amir sekolah Filial ini sudah berdiri sejak 2015 dan waktu itu pernah roboh diterjang angin puting beliung.
"Pihak sekolah dan warga gotong royong membuat lokal seadanya seperti kandang sapi yang di sekat - sekat," ungkapnya
Gubernur Sumsel Herman Deru mengambil langkah terkait siswa SD di Ogan Komering Ilir belajar menggunakan payung dalam kelas karena atap kelas bocor saat hujan. Ia menurunkan tim.
"Besok akan saya suruh orang Dinas Pendidikan untuk mengecek ke lapangan," kata Deru, Selasa (20/6/2023).
Ia mengatakan akan menyiapkan anggaran untuk membantu pembangunan sekolah tersebut. Asalkan lahan yang ditempati nantinya boleh digunakan.
"Pernah kejadian ada sekolah filalial yang berada di kawasan hutan lindung jadi tidak bisa dibangun.. Tapi besok saya suruh cek petugas untuk ke lapangan," ungkap dia.
(mud/mud)