Ratusan Orang Demo Tapal Batas di Sumsel: Jadi Warga Banyuasin Susah dan Repot!

Ratusan Orang Demo Tapal Batas di Sumsel: Jadi Warga Banyuasin Susah dan Repot!

Welly Jasrial Tanjung - detikSumbagsel
Minggu, 04 Jun 2023 15:25 WIB
Ratusan warga Sasana Patra dan Taman Patra Abadi menggelar demo
Ratusan warga Sasana Patra dan Taman Patra Abadi menggelar demo (istimewa)
Palembang -

Ratusan warga yang tinggal di perbatasan Banyuasin-Palembang menggelar unjuk rasa. Mereka menolak keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) terkait ketetapan batas wilayah yang mengharuskan mereka jadi warga Banyuasin.

Massa menggelar aksi di depan gerbang Perumahan Sasana Patra dan di Taman Patra. Terlihat ratusan massa tergabung dalan aksi damai yang dikawal oleh polisi.

Dalam aksinya, warga menolak Peraturan Mendagri Nomor 134 Tahun 2022. Dalam keputusan disebut batas wilayah antara Banyuasin dan Palembang yang selama ini tak menemukan titik terang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Permendagri Nomor 134 Tahun 2022 meresahkan. Kami warga Taman Sasana Patra dan Patra Abadi menolak menjadi warga Banyuasin, kami warga Palembang," kata Ketua Forum Masyarakat Sasana Patra Abadi Bersatu (FM-TSPPAB), Suhardi Suhai, Minggu (4/6/2023).

Dalam aksinya Suhardi memastikan warga Taman Sasana Patra dan Patra Abadi tetap memperjuangkan wilayah mereka masuk Kelurahan Plaju Darat yang merupakan titik wilayah Palembang. Mereka bersikukuh tak mau masuk Banyuasin.

ADVERTISEMENT

"Kami merupakan warga Kota Palembang. Sampai titik darah penghabisan kami tetap warga Palembang jangan paksa kami masuk Banyuasin," tegasnya.

Suhardi mengaku demo tersebut sudah dua kali. Warga Taman Sasana Patra dan Patra Abadi hanya ingin seperti yang telah berjalan selama ini, yakni tetap menjadi warga Palembang.

"Kami tidak mau pindah jadi warga Banyuasin. Jadi warga Banyuasin itu susah, mahal dan repot untuk mengurus apa pun di sana. Segala urusannya tidak semudah di Kota Palembang," katanya.

Tidak melulu aksi, FM-TSPPAB juga telah mengajukan keberatan untuk menjadi warga Banyuasin. Nota keberatan mereka sudah disampaikan kepada Wali Kota Palembang, Gubernur, DPR hingga ke Kementerian terkait.

"Kami akan terus melakukan demo bila tuntutan kami tidak dipenuhi. Bahkan setiap bulan akan melakukan demo," ujarnya.

Sementara, ketua Srikandi FM-TSPPAB Yanti mengatakan sudah bertahun-tahun warga Sasana Patra dan Patra Abadi menanti penantian itu. Mereka pun mengancam tidak akan memilih pada pemilu mendatang jika tuntutan tak dikabulkan.

"Jangan diklaim kami menjadi Banyuasin, kami warga Palembang. Kami tidak mau menjadi warga Banyuasin, kami tetap menjadi warga Kota Palembang. Kami bersatu memohon, dengan suara 3 ribu nanti pak, apabila bapak tidak mengklaim kami sebagai warga Kota Palembang kami tidak akan memilih, Bayangkan rugi dikit bapak melepaskan yang banyak," tegasnya.

Sementara Kabag OPS Polres Banyuasin, Kompol Sigit Agung Susilo mengatakan, aksi demo ini berjalan lancar dan damai. Tercatat ada sekitar 400 an massa turun.

"Demo yang digelar warga Tegal Binangun, Sasana Patra dan Patra Abadi. Warga yang menggelar aksi demo ada sekitar 400 orang. Namun aksi ini berjalan dengan lancar dan damai," katanya.




(ras/ras)


Hide Ads