Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru memastikan proyek Plaza Aldiron yang merupakan bekas Pasar Cinde Palembang tetap dibangun. Herman Deru memastikan akan disiapkan anggaran khusus agar proyek yang lama mandek itu tetap bisa terealisasi.
"Untuk biaya akan kita anggarkan sendiri dan akan tetap kita bangun Aldiron eks Pasar Cinde Palembang meski tanpa ada pihak ketiga," tegasnya saat diwawancarai detikSumbagsel, Selasa (30/5/2023).
Herman Deru mengatakan proyek sempat akan dilanjutkan. Namun tidak bisa karena ada kontrak lama yang tak bisa diputuskan saat itu juga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kontrak, Herman Deru menilai lahan itu bukan lagi atasnama Pemprov Sumsel. Namun sudah nama pihak ketiga dan baru akan dianggarkan dalam waktu dekat.
"Ternyata sudah nama orang lain bukan nama Pemprov dan dinamakan dengan PT yang merupakan pihak ketiga. Meski begitu kami tetap akan bangun dengan anggaran sendiri," ungkapnya.
Sebelumnya puluhan konsumen Aldiron menuntut hak dan kejelasan. Selama 6 tahun para calon konsumen Aldiron tak dapat kejelasan dan terkatung-katung menunggu pembangunan mega proyek tersebut.
"Kami menuntut hak dan kejelasan dari PT Magna Beatum sebagai pengembangan Aldiron Eks Pasar Cinde Palembang yang hingga saat ini tak ada kabar kejelasan," kata juru bicara korban Aldiron, Reka saat dihubungi, Minggu kemarin.
Tercatat ada 30 orang yang melakukan pembelian toko karena akan di bangun oleh PT Magna Beatum. Pengembang menjanjikan setiap calon konsumen ini tahun 2017 akan diberikan kunci toko.
"Tapi sampai saat ini dari pihak pengembang tidak ada kabar. Jika ditanya mereka hanya janji-janji saja dan saat ini tidak tahu lagi kabar si pengembangan ini kemana," katanya kesal.
Menurutnya, untuk di kelomook mereka saja ada 30 orang mengalami kerugian mencapai Rp 8,4 miliar. Bahkan ia telah membayar uang muka Rp 30 persen atau Rp 260 juta untuk pembelian toko Aldiron.
"Ada yang membeli toko ini dengan harga cash senilai Rp 800 juta. Kalau saya baru DP 30 persen. Namun sayangnya kita tak mendapatkan kepastian terkait tempat yang dijanjikan PT Magna Beatum," kata Reka.
(ras/ras)