Respons Polres Muratara soal Viral Istri Meninggal Tak Ditangani Puskesmas

Sumatera Selatan

Respons Polres Muratara soal Viral Istri Meninggal Tak Ditangani Puskesmas

Prima Syahbana - detikSumbagsel
Senin, 29 Mei 2023 16:29 WIB
Puskesmas Pauh, Musi Rawas Utara, Sumsel. (Foto: Istimewa)
Foto: Puskesmas Pauh, Musi Rawas Utara, Sumsel. (Foto: Istimewa)
Musi Rawas Utara -

Polres Musi Rawas Utara (Muratara) merespons curhatan seorang pria bernama Lika Sentosa yang menyebut ada kejanggalan penanganan pihak Puskesmas Pauh hingga istrinya meninggal dunia saat melahirkan. Polisi menyebut belum ada laporan resmi dari pengunggah terkait hal itu.

"Terkait itu, sampai sekarang belum ada laporan resmi ya," kata Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (29/5/2023).

Meskipun begitu, katanya, ia telah menurunkan anggota untuk mengumpulkan informasi dan keterangan berbagai pihak atas kejadian itu. Sampai saat ini, lanjutnya, anggotanya masih berada di lapangan menelusuri kabar tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Upaya kita mengambil keterangan di lapangan. Anggota kita juga masih di lapangan menindaklanjuti informasinya tersebut," kata Kapolres.

Selain itu, dia mengaku sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil investigasi resmi yang masih dilakukan Pemkab Muratara. Oleh karena itu, pihaknya masih enggan mengambil langkah terlalu jauh sebelum mendapat keterangan resmi dari hasil investigasi Pemkab tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kita juga sampai saat ini masih menunggu keterangan resmi dari hasil investigasi yang dilakukan Pemkab. Kita belum bisa terlalu jauh, kita juga tidak mau berandai-andai sebelum ada hasil investigasi itu," jelasnya.

Sebelumnya, seorang pria di Muratara, Sumatera Selatan, curhat di media sosial (medsos) karena istrinya meninggal dunia saat melahirkan di Puskesmas Pauh. Cerita yang dibagikan oleh akun Lika Sentosa itu pun viral di media sosial.

Dalam unggahannya ia bercerita kejadian tersebut terjadi Selasa, 9 Mei 2023. Saat itu istrinya, Tika hendak melahirkan dan dibawa ke Puskesmas Pauh, Muratara, Sumatera Selatan. Namun sesampainya di Puskesmas, istrinya tak langsung ditangani meski sudah ada tanda-tanda pecah ketuban. Para tenaga medis terkesan tidak mau melayani.

"Kejadian terjadi 9 Mei 2023. Tika istri awak nak melahirkan. Masuk Puskesmas Pauh jam 10 lewat. Jam 1 setengah lewat istri awak pecah air ketuban, sampai jam 2 jugo belum melahirkan," tulisnya dalam akun media sosialnya.

Menurut Liko ia merasa kesal, karena waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi namun bidan dan perawat memilih untuk tidur, bukannya menjaga istrinya yang sedang berjuang hendak melahirkan.

"Jam 3 jugo belum lahir. Jam 3 lewat bidan ngomong dio nak tido dulu. Istri awak dibiarkan, dak katek perawat di ruang persalinan bidan sama perawat tidur. Awak marah awak gedur lawan. Awak bicara sama Bidan (apo kamu tu dak nak ngurus apondak nak muat rujukan kondisi Tika mulai lemah)," tulisnya lagi.

Setelah Liko mengedor pintu, barulah bidan keluar dan berbicara dengan mertuanya.

Setelah kejadian, lanjutnya, pukul 05.00 WIB baru ada tindakan dari pihak Puskesmas untuk merujuk istrinya ke Rumah Sakit Bunda di Lubuklinggau.

"Jam 5 baru ado tindakan untuk dirujuk ke rumah sakit Bunda Lubuklinggau. Sampai di RS Bunda, istri awak dak dapat diselamatkan, istri awak ninggal baru datang di RS Bunda Lubuklinggau, 2 nyawa dak selamat," tuturnya.

Atas kejadian tersebut Liko pun kecewa atas tindakan dan kelalaian yang dilakukan Bidan Puskesmas Pauh.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads