Tiga dari empat pelaku perampokan yang menewaskan petani di Banyuasin, Sumatera Selatan bernama Karim Subandi (50) ditetapkan jadi tersangka. Ini motif pelaku hingga nekat melakukan perampokan sadis tersebut!
Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP Harry Dinar menjelaskan, para pelaku merencanakan aksi tersebut sejak Minggu (21/5). Setelah rencana matang, barulah mereka beraksi dengan menyatroni rumah korban.
"Pelaku melakukan perbuatan tindak pidana, dengan cara pelaku sudah merencanakan terdahulu perbuatan yang akan dilakukannya sejak hari Minggu 21 Mei, dikarenakan para pelaku tidak punya duit dan terlilit utang" kata Harry dikonfirmasi detikSumbagsel, Senin (29/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah rencana mereka matang, selanjutnya sehari sebelum kejadian, Rabu (24/5) sekitar pukul 12.30 WIB, sepupu korban (sebelumnya disebut keponakan) yakni tersangka Arif mengajak Muji, Rais dan AS berkumpul dan bermalam di rumah salah satu teman mereka untuk membahas dan merencanakan pencurian mobil korban.
"Di pertemuan itu, Arif mengajak yang lain untuk melakukannya pada Kamis (25/5) sekitar Pukul 03.00 WIB, mendengar cerita itu pelaku Muju tidak bisa ikut dikarenakan takut dengan istrinya untuk keluar rumah di malam hari. Namun, si Muji ini berjanji jika mereka berhasil mengambil mobil korban, ia bersedia membantu menjualkan mobil tersebut," katanya.
Setelah sepakat, Arif dan AS (DPO) di waktu yang sudah direncanakan langsung mendatangi rumah korban dengan modus menumpang menginap dan dibolehkan oleh korban. Nahasnya, saat korban kembali tertidur pulas, Rais yang mengintai dari luar pun mencoba masuk ke rumah korban atas arahan Arif dan AS.
"Saat tertidur itulah tersangka Rais masuk ke dalam rumah untuk melakukan pencurian bersama dengan Arif dan AS, kemudian ketiganya masuk ke dalam kamar korban. Korban terbangun, lalu Rais ini langsung mendorong badan korban, akan tetapi korban berusaha berontak, dan Arif mengambil sebatang besi yang dibawa Rais, kemudian besi itu dipukulkan oleh Arif sebanyak dua kali ke bagian dada dan leher Korban," katanya.
"Kemudian, AS pun memukul ke bagian perut dan kepala korban berkali-kali, dan Rais memukul pakai tangannya berkali-kali terhadap korban, kemudian Korban sekarat susah untuk bernafas, dan setelah itu korban diikat hingga meninggal dunia," sambungnya.
Usai memastikan korban tewas, lanjutnya, para tersangka kemudian kabur dengan membawa mobil innova hitam BG 1683 JP, 5 buku BPKB dan 1 HP Android milik korban dengan total kerugian ditaksir sekitar Rp 100 juta.
Pagi harinya, warga setempat pun dihebohkan penemuan jasad korban dalam kondisi mengenaskan. Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Tiga pelaku pun sudah ditangkap dan saat ini polisi masih mengejar satu DPO inisial AS.
Dari hasil pemeriksaan dan juga keterangan warga, para pelaku ternyata merupakan pecandu berat narkoba jenis sabu. Salah satu faktor terjadi perampokan sadis ini, katanya, dikarenakan para pelaku tak punya uang untuk mengonsumsi sabu.
"Selain karena terlilit utang dan tak punya uang terungkap juga bahwa para tersangka ini merupakan pemakai sabu (pecandu berat), kemungkinan uang hasil kejahatan juga dipakai untuk memakai sabu," katanya.
(nkm/nkm)











































