2 ART di Bandar Lampung Lapor Polisi Ngaku Dianiaya-Ditelanjangi Majikan

Lampung

2 ART di Bandar Lampung Lapor Polisi Ngaku Dianiaya-Ditelanjangi Majikan

Tommy Saputra - detikSumbagsel
Rabu, 24 Mei 2023 16:51 WIB
ART di Lampung ngaku dianiaya majikan. (Foto: Istimewa)
ART di Bandar Lampung melapor polisi ngaku dianiaya hingga ditelanjangi majikan. (Foto Istimewa)
Bandar Lampung -

Dua asisten rumah tangga (ART), warga Kabupaten Pesawaran kabur dari rumah majikannya. Keduanya mengaku mengalami penganiayaan dan pengancaman pembunuhan selama bekerja di rumah majikannya di Bandar Lampung.

Kedua korban yang berhasil melarikan diri berinisial DL (23) dan DDR (15). Saat ini keduanya berada di rumah keluarga mereka di Kabupaten Pringsewu karena takut dicari oleh terduga pelaku. Kedua korban ini juga telah melaporkan peristiwa yang dialami mereka ke Mapolresta Bandar Lampung.

Ketika ditemui di Mapolresta Bandar Lampung, DL menceritakan pengalaman penganiayaan yang mereka alami selama bekerja di rumah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya saya ini ditawari bekerja di perumahan Citra Land pada awal Februari 2023. Namun ketika sepakat untuk bekerja di sana, saya malah dijemput oleh wanita yang merupakan majikan di rumah yang berada di Sukarame, Bandar Lampung. Jadi bukan yang di Citra Land seperti yang di kesepakatan awal," kata dia, Rabu (24/5/2023).

ART di Lampung ngaku dianiaya majikan. (Foto: Istimewa)Luka di tangan ART diduga dianiaya majikan. (Foto: Istimewa) Foto: Istimewa

Sesampainya di sana, lanjut dia, sang majikan mengambil semua barang pribadinya termasuk identitas diri.

ADVERTISEMENT

"Iya sampai di rumah itu, perumahan Nusantara di Sukarame. Semua barang bawaan saya termasuk identitas diambil, kemudian saya disuruh ganti baju yang telah disediakan. Bajunya itu robek-robek," ujar DL.

Diceritakan DL, selang berjalannya waktu, sejumlah penganiayaan mulai diterimanya dari wanita yang dipanggilnya Oma tersebut.

"Mulai itu beberapa bulan di sana saya dianiaya oleh Oma, Oma itu orang tua dari majikan saya. Majikan saya ini katanya waktu itu masih di Thailand," ucap dia.

Ditanya penganiayaan seperti apa yang dialaminya, DL bercerita penganiayaan itu berupa tamparan, tendangan hingga ditelanjangi.

"Iya itu oma sering main tangan, sering ditampar, ditendang juga. Bahkan setelah majikan saya pulang, ternyata sama aja. Suka main tangan juga," cerita DL.

Dia menuturkan dirinya pernah dianiaya dalam kondisi tidak mengenakan satu helai pakaian pun karena permasalahan ada kotoran yang belum dibersihkan.

"Pernah itu saya lagi mandi, terus tiba-tiba pintu dibuka saya diseret. Itu masih penuh sabun badan, saya dijambak karena ada kotoran yang belum bersih saat saya sapu," imbuhnya.

Tak hanya dirinya, DL kemudian menceritakan peristiwa lainnya yang dialami oleh DDR serta 3 rekannya yang saat ini masih berada di rumah tersebut.

"Kami itu berlima yang jadi pembantu di sana, semuanya ya dianiaya. Ini temen saya (DDR) juga mengalami penganiayaan serupa, ini tangannya masih penuh luka sayatan dicakar-cakar," katanya.

DL mengaku dirinya telah bekerja selama 3 bulan, sementara DDR bekerja selama satu tahun.

Disinggung terkait kondisi 3 rekannya, DL menjelaskan ketiganya diancam video telanjang mereka akan disebarkan jika kabur.

"Jadi temen saya yang tiga orang itu, masih bekerja di sana. Mereka itu takut video telanjangnya disebar, mereka pernah dipaksa telanjang terus divideoin," kata DL.

Atas peristiwa itu, DL bersama DDR nekat melarikan diri pada 8 Mei 2023 lalu dengan memanjat tower air.

"Nekat karena sudah takut, kami panjat tower air waktu subuh. Terus ke jalan minta bantuan orang untuk pulang, Alhamdulillah ada yang baik mau anter kami," tandasnya.

Dikonfirmasi terkait laporan tersebut, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan pihaknya telah menerima laporan korban.

"Sudah kami terima laporannya dengan nomor LP/B/743/V/2023/SPKT/Polresta Bandarlampung/Polda Lampung. Kami lakukan penyelidikan terhadap keterangan pelapor ini," jawab dia.




(nkm/nkm)


Hide Ads