Imam Masjid Tua Jerrae Allakuang, Indar menjelaskan, Syekh Bojo merupakan satu di antara tiga orang yang menginisiasi pembangunan Masjid Jerrae. Dia merupakan sosok yang terpanggil untuk melakukan siar Islam di Sidrap kala itu.
"Syekh Bojo ini merupakan orang yang bersama dengan Addatuang Sidenreng La Patiroi dan Nene Mallomo mendirikan masjid ini (Masjid Tua Jerrae)" ungkap Indar saat ditemui detikSulsel, Minggu (26/3/2023).
Makam Syekh Bojo dibuat dengan pagar besi mengelilingi makam serta beratapkan seng. Di depan makam tertulis papan nama Makam Syekh Bojo (Syekh Abdul Rahman).
Di dalam makam terlihat ada dua cerek yang berjejer. Cerek itu biasanya dipakai peziarah untuk menyiram makam dengan air, lalu berdoa setelahnya.
Jadi Tempat Meminta Berkah
Indar menjelaskan, makam Syekh Bojo cukup sering didatangi oleh warga baik dari Sidrap maupun dari luar daerah. Mereka ada yang hendak ziarah, dan ada pula yang bermaksud mengambil berkah.
"Iya, kan ini dianggap wali sehingga kalau berdoa di sini dengan meluruskan niat kepada Allah SWT berharap doa bisa segera terkabul," jelasnya.
Salah satu yang diingat oleh Indar, ada seorang perempuan datang bersama dengan sepupunya. Saat datang dia berdoa agar bisa datang berdua lagi ke tempat tersebut atau mendapatkan jodoh.
"Jadi ada perempuan, dia bilang semoga bisa cukup dua atau dapat jodoh sehingga datang lagi ke sini," jelasnya.
Namun ternyata sampai punya anak satu, perempuan tersebut tak kunjung datang kembali. Dia baru mengingat pernah berjanji akan datang ke makam Syekh Bojo ketika mendapatkan jodoh.
"Dia datang ke sini sampaikan ke saya, dia sakit karena itu (tidak menepati janji). Dia mungkin lupa atau merasa malu datang kembali ke sini," paparnya.
Indar pun mengingatkan kepada perempuan tersebut agar tidak perlu menceritakan kejadian yang menimpanya kepada orang lain. Cukup dia yang tahu dan menyerahkan bahwa semua itu terjadi atas kehendak Allah SWT.
"Saya bilang saya mengerti yang kamu alami dan semua terjadi karena ada sebabnya," jelasnya.
Sosok Syekh Bojo
Koordinator Cagar Budaya dan Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidrap, Bakhtiar Said menjelaskan, nama asli Syekh Bojo yakni Syekh Abdul Rahman. Dia berasal dari Yaman yang datang untuk menyiarkan Islam di Sulsel.
"Syekh Bojo ini nama aslinya Syekh Abdul Rahman asal Negara Yaman," paparnya.
Dia datang ke Indonesia hingga akhirnya sampai di Sidrap untuk menyiarkan Islam, dia kemudian membangun Masjid Tua Jerrae sebagai pusat siar Islam di Bumi Nene Mallomo. Selain di Sidrap, Syekh Bojo pernah menyiarkan Islam di Bojo, salah satu daerah di Kabupaten Barru.
"Dia Syekh Bojo itu tinggal di Bojo, tetapi menyiarkan Islam sampai ke Desa Allakuang Sidenreng atau Sidrap," jelasnya.
Saat meninggal, warga menginginkan jasadnya dibawa ke Desa Allakuang. Namun pihak kerajaan di Bojo tidak mengizinkan.
"Sehingga akhirnya kain kafan Syekh Bojo diambil dan itu yang dikubur di Desa Allakuang, sementara jasad aslinya di Barru dikuburkan," paparnya.
(urw/alk)