Kata Ahli soal Keunikan Kelelawar Soppeng 'Nyaman' dengan Kebisingan Kota

Kata Ahli soal Keunikan Kelelawar Soppeng 'Nyaman' dengan Kebisingan Kota

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 30 Okt 2022 11:05 WIB
Kabupaten Soppeng berjuluk Kota Kelelawar atau Kota Kalong.
Kelelawar bergelantungan di pepohonan pusat kota Soppeng, Sulsel. Foto: (Agung Pramono/detikSulsel)
Makassar -

Kelelawar pada umumnya memilih habitat yang tenang dan jauh dari kebisingan. Namun tidak untuk kelelawar di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tidak terganggu dengan kebisingan, meski tinggal dan hidup di pusat Kota Watansoppeng.

Pakar ekologi satwa liar Universitas Hasanuddin (Unhas) Risma Maulany mengatakan, habitat kelelawar di tengah Kota Watansoppeng ini cenderung lebih bising hingga 60 desibel (dB). Bahkan kebisingannya mencapai dua kali lipat dibandingkan habitat kelelawar lainnya di Sulsel.

"Karena di Soppeng itu di tengah kota, jadi kebisingannya itu jauh lebih tinggi. Jadi tingkat kebisingannya itu di atas 60 dB, sementara kalau di Maros itu rata-rata 30 dB," ungkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keunikan dari kelelawar Soppeng, kata Risma, karena cenderung lebih cepat untuk beradaptasi. Hal ini juga dipengaruhi oleh jenis makanan kelelawar Soppeng sebagai pemakan buah-buahan yang memang cenderung hidup dekat dari manusia.

"Untuk kelelawar buah, saya melihat ada kecenderungan di beberapa tempat di mana mereka umumnya tidak diganggu masyarakat, itu mereka cenderung bisa beradaptasi dengan kondisi dan situasi setempatnya," kata Risma.

ADVERTISEMENT

Risma menuturkan, ada juga kelelawar jenis pemakan serangga. Kelelawar ini pada umumnya tinggal di tempat-tempat yang cenderung lebih gelap dan jauh dari manusia.

"Memang yang pemakan buah itu, ada juga yang memang memilih sarangnya di dalam gua. Tetapi mereka tidak sama dengan kelelawar yang pemakan serangga. Biasanya mereka (kelelawar pemakan serangga) letak sarangnya jauh lebih di dalam, sedangkan kalau kelelawar pemakan buah ini biasanya agak di gua bagian depan," jelas Risma.

Dia menjelaskan, habitat asli kelelawar sebenarnya dipengaruhi oleh jenis makanannya. Secara umum kelelawar dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kelelawar pemakan buah dan pemakan serangga.

"Kalau secara alami, kan kelelawar itu punya dua kelompok atau ordo besar. Ada yang namanya microchiroptera dan ada namanya megachiroptera. Nah, kalau megachiroptera ini biasanya adalah jenis kelelawar pemakan buah. Kemudian microciroptera ini adalah pemakan serangga," terangnya.

Jejak Kelelawar di Soppeng

Sejauh ini, tidak ada yang mengetahui pasti sejak kapan kelelawar mulai bersarang di pepohonan pusat kota Soppeng. Namun berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat, kelelawar tersebut sudah memenuhi pusat kota sebelum adanya Raja Soppeng pertama.

Kelelawar di Soppeng pun kini cukup diistimewakan. Kelelawar atau kalong yang telah menjadi ikon Kabupaten Soppeng tersebut dilindungi melalui peraturan daerah.

Selain keberadaannya di tengah kota yang terbilang unik, rupanya kelelawar di Kabupaten Soppeng juga menyimpan sejumlah mitos dan misteri sejarah yang masih dipercayai oleh masyarakat setempat.

Di antaranya, ada mitos yang menyebutkan bahwa kelelawar tersebut akan memberikan tanda-tanda bila bencana atau malapetaka akan melanda Soppeng.

"Saat itu dikatakan kalong bisa memberi tanda-tanda, bila suatu malapetaka akan melanda Soppeng, maka sebagai tandanya kami akan meninggalkan Soppeng," tutur Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Soppeng, Karim saat ditemui detikSulsel di kantornya, Kamis (20/10).

Mitos lainnya menyebutkan bahwa seseorang akan berjodoh dengan orang asli daerah itu apabila terkena kotoran kelelawar.

"Kalau dia gadis akan mendapatkan jodoh laki-laki Soppeng, kalau dia laki-laki mendapatkan perempuan Soppeng," ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Soppeng Andi Sumangerukka tentang mitos berjodoh dari kelelawar Soppeng, Senin (17/10).




(asm/sar)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detiksulsel

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads