Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini 7 Gunung yang Cocok untuk Didaki di Sulawesi

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ini 7 Gunung yang Cocok untuk Didaki di Sulawesi

Edward Ridwan - detikSulsel
Jumat, 28 Okt 2022 06:36 WIB
Lautan awan dari puncak Gede
mendaki gunung (Foto: detik)
Makassar -

Peringatan Hari Sumpah Pemuda bisa dirayakan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mendaki gunung.

Di pulau Sulawesi terdapat berbagai gunung yang menarik sekaligus menantang untuk didaki. Keindahan dan pesona dari gunung-gunung di pulau bagian tengah Indonesia ini memikat banyak pendaki.

Belum lagi jalur pendakian yang beragam, tentu akan menjadi daya tarik utama untuk para pecinta hiking dan trekking.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 oktober tahun ini, berpetualang dengan menggendong ransel dan memasang sepatu pendakian bisa menjadi pilihan untuk memperingatinya. Pengalaman mendaki gunung di Sulawesi akan menjadi pengalaman seru dan menantang.

7 Gunung di Pulau Sulawesi yang Seru untuk Didaki

Berikut ini 7 rekomendasi gunung yang ada di Pulau Sulawesi yang seru untuk didaki saat moment perayaan Hari Sumpah Pemuda:

ADVERTISEMENT

1. Gunung Latimojong di Sulawesi Selatan

Gunung Latimojong adalah gunung tertinggi di Sulawesi. Gunung ini terletak di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.

Dengan ketinggian 3.478 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung Latimojong ini termasuk ke dalam daftar seven summit of Indonesia (7 puncak tertinggi di Indonesia). Karena itu, gunung ini menjadi list utama oleh para pendaki dari seluruh penjuru Negeri untuk ditaklukkan.

Pegunungan yang terletak di bagian utara Sulawesi Selatan ini, memiliki beberapa puncak. Puncak tertingginya disebut Buntu Rante Mario, diikuti oleh Buntu Nenemori, dan puncak-puncak lainnya yaitu Buntu Sinaji, Buntu Sikolong, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong.

Daya tarik utama dari Gunung latimojong adalah beragam jenis satwa endemik yang ada. Jika beruntung pendaki dapat bertemu dengan satwa seperti babi rusa dan anoa selama pendakian.

Selain itu, karakteristik hutan montana yang khas dari gunung latimojong ini juga menarik. Hutan tipe Montana ini diketahui hanya tumbuh di ketinggian 2.000-3000 mdpl.

Ada beberapa jalur pendakian yang biasa dilalui oleh para pendaki di Gunung ini. Yaitu jalur pendakian melalui Kecamatan Baraka di Kabupaten Enrekang, jalur pendakian melalui kecamatan Mingkendek di Kabupaten Tana Toraja, dan jalur pendakian melalui Kecamatan Latimojong di Luwu.

2. Gunung Bawakaraeng di Sulawesi Selatan

Gunung Bawakaraeng adalah salah satu gunung yang menjadi destinasi pendakian favorit di Sulawesi. Gunung ini tepatnya terletak di kecamatan Tinggimoncong, Wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Ketinggian gunung Bawakarang mencapai 2,845 mdpl. Jalur pendakian yang tidak terlalu ekstrim membuatnya banyak dijadikan pilihan pendakian oleh masyarakat.

Secara ekologis, gunung Bawakaraeng memiliki posisi penting sebagai sumber kehidupan. Pasalnya mata air gunung ini menyuplai kebutuhan air masyarakat di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Bantaeng, Takalar, Sinjai dan Bulukumba. Di lereng gunung Bawakaraeng ini juga terdapat tempat wisata dataran tinggi yang sangat populer di Sulawesi Selatan yaitu Malino.

Selain jalur pendakiannya, berbagai mitos dan cerita mistis menyertai Gunung Bawakaraeng ini.

Nama Bawakaraeng sendiri berasal dari kata "Bawa" yang artinya mulut dan "Karaeng" yang artinya Tuhan. Jadi Bawakaraeng diartikan sebagai "Mulut Tuhan" atau "Sabda Tuhan".

Pasalnya pada jaman dahulu gunung ini menjadi tempat berkumpulnya para wali penyebar agama Islam. Sebagian masyarakat bahkan hingga kini masih sering mengadakan shalat idul adha pada tanggal 10 zulhidjja bahkan ada juga yang melakukan ibadah haji di gunung ini.

Cerita mistis lain yang juga dipercaya digunung ini adalah adanya pasar jin yang disebut pasar anjaya. Spot ini menjadi spot paling angker di gunung Bawakaraeng.

Selain itu, ada juga mitos tentang Hantu Noni di Pos 3, yang dipercaya merupakan sosok makhluk berparas cantik keturunan Belanda yang dulunya gantung diri di lokasi ini.

3. Gunug Kambuno Sulawesi Selatan

Gunung Kambuno merupakan salah satu gunung tertinggi di Sulawesi Selatan setelah Gunung Latimojong. Gunung ini berada di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Gunung Kambuno memiliki ketinggian 2,950 mdpl dan disebut sebagai gunung tertinggi kelima di Sulawesi Selatan. Puncak tertingginya bernama Buntu Lantangunta yang menjadi tujuan utama para pendaki.

Mendaki gunung Kambuno ini bisa menjadi salah satu pilihan dalam memperingati hari Sumpah Pemuda atau hari nasional lainnya. Namun tetap disarankan untuk selalu berhati-hati dan melakukan persiapan yang matang.

Pasalnya, gunung Kambuno ini dikenal memiliki jalur pendakian yang cukup ekstrim dan berbahaya. Adanya aktifitas penebangan liar, membuat beberapa lokasi di gunung ini kerap mengalami longsor.

Adapun jalur pendakian yang sering dilewati para pendaki adalah via kilometer 45, yang ada di Kecamatan Sabbang, Luwu Utara. Selanjutnya pendaki akan melalui berbagai post dengan medan yang cukup sulit hingga sampai ke puncak gunung Kambuno.

4. Gunung Lokon di Sulawesi Utara

Rekomendasi gunung untuk didaki di pulau Sulawesi selanjutnya adalah Gunung Lokon. Gunung ini terletak di Provinsi Sulawesi Utara, berdekatan dengan Kota Tomohon.

Memiliki ketinggian 1.580 mdpl, gunung ini menawarkan pesona utama berupa panorama alam yang begitu mempesona. Tak heran, gunung yang juga merupakan tempat wisata alam ini tidak pernah sepi pengunjung.

Dari puncak gunung Lokon, pengunjung bisa melihat hijaunya pepohonan dan lukisan alam yang indah. Adapun yang menjadi daya tarik utama adalah pemandangan kawah belerang aktif yang disebut Kawah Tompaluan.

Kawah ini dihasilkan dari erupsi gunung Lokon yang pernah terjadi di masa lalu. Memang gunung Lokon ini masih termasuk ke dalam gunung berapi aktif yang tercatat pernah meletus beberapa kali.

5. Gunung Sojol di Sulawesi Tengah

Di daerah Sulawesi bagian tengah, juga terdapat rekomendasi gunung yang menarik untuk didaki. Gunung itu adalah gunung Sojol, yang terletak di perbatasan Kabupaten Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.

Memiliki ketinggian 3.226 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini merupakan yang tertinggi di Sulawesi Tengah.

Kawasan gunung ini juga banyak dikunjungi oleh para pendaki dari berbagai daerah. Bahkan ada yang datang dari luar pulau Sulawesi.

Salah satu hal menarik dari gunung Sojol ini adalah kawasan cagar alam yang memiliki kekayaan flora dan fauna. Bahkan tak jarang pendaki bisa melihat satwa liar seperti anoa, babi hutan, Rusa, burung kum-kum, elang dan lain sebagainya.

Dari pusat kota Palu, kawasan gunung Sojol bisa ditempuh dengan kendaraan dengan jarak kurang lebih 200 KM. Selanjutnya jalur pendakian bisa memakan waktu hingga 3 jam.

6. Gunung Gandang Dewata di Sulawesi Barat

Gunung Gandang Dewata adalah gunung tertinggi kedua di Pulau Sulawesi setelah gunung Latimojong di Enrekang. Gunung ini memiliki ketinggian 3.037 mdpl.

Terletak di kabupaten Mamasa, gunung ini termasuk dalam gugusan pegunungan tinggi Quarlesi, Sulawesi Barat. Pada tahun 2017, Gandang Dewata resmi ditetapkan sebagai Taman Nasional ke-53 di Indonesia.

Konon, nama Gandang Dewata berasal dari cerita setempat, kata "Gandang" berarti suara gendang dan "Dewata" artinya Dewa atau Tuhan. Masyarakat lokal percaya bahwa tempat ini menjadi lokasi turunnya Dewa yang membunyikan gendang untuk memberikan informasi kepada masyarakat melalui hutan.

Sebagai salah satu gunung tertinggi, Gunung ini memiliki keragaman flora dan fauna seperti Anoa. Meski begitu gunung ini masih terbilang jarang terjamah oleh para pendaki.

Di moment Hari Sumpah Pemuda ini, mendaki gunung Gandang Dewata bisa menjadi pilihan. Sekaligus mempromosikan pendakian Gunung Gandang Dewata kepada masyarakat.

7. Gunung Mekonnga di Sulawesi Tenggara

Di provinsi Sulawesi Tenggara, terdapat salah satu gunung tertinggi yang cukup menarik untuk didaki. Gunung tersebut adalah Gunung Mekongga di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Puncak tertinggi gunung Mekongga adalah puncak Masero-sero yang mencapai 2.620 mdpl. Puncak-puncak lainnya di kawasan pegunungan ini merupakan jajaran pegunungan verbeck yang terdiri dari batuan karst dataran tinggi.

Jalur pendakian di gunung Mekongga pertama kali dibuka oleh para kelompok mahasiswa pecinta alam dari Universitas Halu Oleo Kendari pada tahun 1995. Jalur pendakian tersebut hingga sekarang masih menjadi jalur utama oleh para pendaki.

Jalur pendakian ini tergolong cukup terjal. Untuk sampai di puncak membutuhkan waktu 5-6 hari pendakian. Jalur pendakian ini melewati 5 pos dengan titik awal di desa Tinukari, Kecamatan Rante Angin, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Nama Mekongga diambil dari nama suku tertua di Sulawesi Tenggara yakni Suku Mekongga yang merupakan penghuni pertama wilayah daratan Sulawesi Tenggara. Pegunungan Mekongga menjadi hulu dari ribuan mata air sungai yang mengaliri beberapa kabupaten dan kecamatan. Sumber air itulah yang menjadi tumpuan bagi sektor-sektor pertanian di wilayah daratan Sulawesi Tenggara.




(edr/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads