Tema Hari Sumpah Pemuda 2022, Logo, Sejarah dan Panduan Merayakannya

Tema Hari Sumpah Pemuda 2022, Logo, Sejarah dan Panduan Merayakannya

Andi Nur Isman - detikSulsel
Rabu, 26 Okt 2022 04:30 WIB
Logo Hari Sumpah Pemuda ke-94
Foto: Logo Hari Sumpah Pemuda ke-94. (Istimewa)
Makassar -

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ini menjadi momentum untuk mengenang pergerakan pemuda di masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Tema Hari Sumpah Pemuda 2022 telah dirilis Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Selain tema, Kemenpora juga merilis logo peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022.

Tema Hari Sumpah Pemuda 2022

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Kemenpora tentang Panduan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 Tahun 2022, Hari Sumpah Pemuda 2022 mengusung tema "Bersatu Bangun Bangsa". Pemangku kepentingan kepemudaan diharapkan untuk mengadakan kegiatan dan menyemarakkan Hari Sumpah Pemuda 2022 dengan panduan sebagai berikut:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. Melaksanakan upacara bendera di instansi masing-masing pada tanggal 28 Oktober 2022;
  2. Menyemarakkan peringatan HSP ke-94 mulai dari tanggal 1 s.d 31 Oktober 2022 dengan memasang spanduk, baliho, banner, media dalam/luar ruang dan media sosial;
  3. Menjadikan bulan Oktober sebagai bulan pemuda yang berisikan kegiatan-kegiatan kepemudaan yang mengarah kepada penumbuhkembangan semangat bersatu bangun bangsa dengan berpedoman pada protokol kesehatan penanganan dan pencegahan COVID-19;
  4. Melibatkan Organisasi Kepemudaan, Pramuka, Satuan Pendidikan baik umum maupun keagamaan dan unsur kepemudaan lainnya;
  5. Menggunakan logo, tema, dan tagline yang dapat diunduh melalui link https:/www.kemenpora.go.id/pengumuman/35/materi-publikaksi-hsp-ke-94-tahun-2022.

Makna Logo Hari Sumpah Pemuda 2022

Logo Hari Sumpah Pemuda 2022 ini dimaknai sesuai dengan tema tahun ini. Berdasarkan edaran Kemenpora tentang Hari Sumpah Pemuda 2022, arti logo Hari Sumpah Pemuda 2022 adalah sebagai berikut.

  1. Karakter Logo (Angka 94): Karakteristik penggabungan warna dalam logo Hari Sumpah Pemuda 2022 menggambarkan Indonesia yang memiliki keberagaman suku, bangsa, dan budaya.
  2. Garis: Garis putih di dalam angka 9 dan 4 yang mengikuti bentuk logo memiliki arti kesatuan dan mencerminkan keberagaman sekaligus simbol persatuan yang suci.
  3. Lingkaran: Bentuk lingkaran diibaratkan kepalan tangan yang menggambarkan semangat persatuan dan kepemudaan.
  4. Dua Garis Berjajar: Garis yang saling berjajar dan mengarah ke atas menggambarkan semangat pemuda-pemudi Indonesia untuk terus bangkit bersama sebagai wujud cinta tanah air Indonesia.

Latar Belakang Tema Hari Sumpah Pemuda 2022

Sumpah Pemuda mengajarkan nilai‑nilai persatuan bangsa. Ini membuktikan bahwa perbedaan bangsa Indonesia dapat disatukan sebagai Bhinneka Tunggal Ika yang berarti "berbeda‑beda tapi tetap satu". Sumpah Pemuda ini bisa dijadikan sebagai inspirasi bagi generasi muda Indonesia sekarang untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik sesuai temanya tahun ini.

ADVERTISEMENT

Sejarah Hari Sumpah Pemuda

Hari Sumpah Pemuda didasarkan pada pelaksanaan Kongres Pemuda II. Dilansir dari laman resmi Museum Sumpah Pemuda, gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia.

Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda.

Rapat pertama diselenggarakan di Gedung Katholieke Jengenlingen Bond pada Sabtu 27 Oktober 1928. Saat itu, ketua panitia Kongres Pemuda II, Soegondo Djojopuspito mengatakan dalam sambutannya tentang harapan kongres tersebut dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.

Acara kemudian dilanjutkan dengan uraian sekretaris panitia, Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Selanjutnya, rapat kedua digelar pada Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop. Pada rapat ini para peserta Kongres Pemuda II membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara yakni Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Kemudian rapat ketiga diselenggarakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Pada rapat ketiga dibahas tentang gerakan kepanduan bagi anak-anak.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia" karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres.

Kemudian Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai sumpah setia. Berikut isi sumpah setia tersebut:

PERTAMA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.

KEDOEA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.

KETIGA.

KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.




(asm/alk)

Hide Ads