Ragam Gagasan Paslon Pilwalkot Makassar Antisipasi Perubahan Iklim Ekstrem

PILKADA Sulawesi Selatan

Kenali Kandidat

Ragam Gagasan Paslon Pilwalkot Makassar Antisipasi Perubahan Iklim Ekstrem

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 14 Nov 2024 06:30 WIB
Debat kedua Pilwalkot Makassar.
Debat kedua Pilwalkot Makassar. Foto: (Nur Hidayat Said/detikSulsel)

Appi-Aliyah

Appi mengatakan manusia akan menjadi objek pertama yang merasakan dampak perubahan iklim tersebut sehingga setiap individu bertanggungjawab atas perubahan iklim. Dia pun ingin melibatkan semua elemen masyarakat untuk menghadapi perubahan iklim.

"Mengenai perubahan iklim yang sangat ekstrim, tentu yang merasakan dampak yang paling nyata adalah pertama adalah manusianya, artinya kita yang menjadi objek, walaupun ini iklim yang berubah secara global," kata Appi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sebagai individu harus mempersiapkan ini, mengantisipasi ini, yang harus kita lakukan bagaimana pola yang harus kita lakukan secara individu dulu, artinya setiap individu bertanggung jawab terhadap apa yang bisa terjadi dan bisa menurunkan apa yang namanya perubahan iklim atau tingkat kepanasan yang sangat tinggi," bebernya.

Appi kemudian menawarkan tiga solusi menghadapi perubahan iklim ekstrem. Pertama dia ingin melibatkan anak sekolah untuk menanam pohon minimal satu anak dua pohon.

ADVERTISEMENT

"Saya, kami dari pasangan MULIA insyaallah kalau kami terpilih menjadi wali kota dan wakil wali kota, yang paling pertama adalah bagaimana keterlibatan seluruh masyarakat yang ada di Kota Makassar, termasuk anak-anak sekolah yang kita harus berikan kemampuan untuk menanam minimal dua pohon satu anak, untuk dijaga, untuk menjaga kelestarian ini," paparnya.

Selanjutnya, Appi menekankan pentingnya taman kota dalam menghadapi perubahan iklim. Taman kota akan menjadi solusi mengurangi dampak efek rumah kaca dan menambah kecerdasan bagi anak-anak.

"Kedua adalah bagaimana kita membangun yang namanya taman-taman kota, taman-taman kota ini harus kita bangun supaya kegiatan yang ada di dalam ruang bisa kita minimalisir sehingga efek rumah kaca tidak terlalu besar dampak yang ditimbulkannya," katanya.

"Apalagi anak-anak kita sangat butuh ruang terbuka hijau untuk menambah kecerdasan dan kesehatan yang mereka miliki," lanjutnya.

Terakhir, Appi mengatakan diperlukan kebijakan dari pemerintah kota untuk merumuskan regulasi terkait pembangunan green building. Dia ingin, pemerintah membuat kebijakan yang memperhatikan perubahan iklim.

"Berikutnya bagaimana kita membangun yang namanya green building dengan regulasi yang dilakukan pemerintah. Di sini fungsi akan sangat kuat karena regulasi yang dihasilkan akan memberikan dampak, tetapi regulasi ini jangan cuma pepesan kosong tapi harus berdampak sangat kuat untuk menjaga kelestarian kota ini," pungkasnya.

Seto-Rezki

Andi Seto mengatakan ada sejumlah strategi yang disiapkan dalam meningkatkan indeks kualitas lingkungan hidup di Makassar. Dia menyebut banyaknya kendaraan bermotor menjadi salah satu yang perlu menjadi atensi dalam meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Makassar.

"Kurang lebih kiat-kiatnya hampir sama dengan pasangan calon lain. Ada tentu kita harus meningkatkan RTH, penanaman mangrove. Dan yang paling penting penyebab tingginya emisi dan efek rumah kaca di sini adalah begitu banyaknya kendaraan bermotor yang saat ini ada di jalanan Kota Makassar setiap hari," terangnya.

Menurutnya, cara yang bisa dilakukan adalah mengurangi lalu lintas kendaraan pribadi di Makassar. Dia mengaku akan mendorong pembangunan transportasi umum agar penggunaan kendaraan pribadi bisa ditekan.

"Salah satu caranya adalah mengurangi kendaraan pribadi yang juga menyebabkan kemacetan. Sehingga kalau kita bisa mengurangi mereka mudah-mudahan gas-gas yang ada dari kendaraan pribadi tersebut bisa juga berkurang. Caranya adalah dengan lebih banyak membangun transportasi umum, transportasi massal di Kota Makassar," paparnya.

Selain itu, Seto juga menyebut perlu adanya pemanfaatan rumah-rumah warga untuk peningkatan ruang terbuka hijau. Dia ingin setiap rumah menanam pohon atau tanaman kecil dengan memanfaatkan ruang-ruang yang ada.

"Berikutnya yang mungkin kita perlu maksimalkan adalah pemanfaatan rumah-rumah atau ruang-ruang yang ada di rumah-rumah kita. Kami punya konsep yang namanya penanaman pohon-pohon atau tanaman di setiap rumah yang bisa dimanfaatkan juga untuk kebutuhan sehari-hari. Dan juga kita berharap bisa memanfaatkan atap dan dinding yang ada di rumah dengan tanaman kecil yang bisa digantung," jelasnya.

"Dan secara konkret kita minta pemerintah selaku stakeholder bisa menjadi pelopor utama pemanfaatan energi solar di Kota Makassar seperti di gedung balai kota, kecamatan, kelurahan," tambahnya.

Dia juga menyinggung soal indeks kualitas lingkungan hidup di Makassar yang saat ini masih berada di bawah angka 60. Seto menargetkan angkanya naik menjadi 70 dalam 5 tahun masa jabatannya.

"Seperti kita ketahui bersama efek rumah kaca ini menyebabkan timbulnya panas di Kota Makassar yang luar biasa. Kalau kita lihat indeks lingkungan hidup kita saat ini masih di bawah 60. Target kami di masa jabatan terakhir insyaallah kita naikkan menjadi 70," kata Seto.


(asm/ata)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads