Alasan Tim Danny-Azhar Protes Debat Pilgub Sulsel Digelar 2 Kali di Makassar

Sahrul Alim - detikSulsel
Sabtu, 05 Okt 2024 06:30 WIB
Foto: Danny-Azhar mendapatkan nomor ururt 1 di Pilgub Sulsel 2024. (Sahrul Alim/detikSulsel)
Makassar -

Tim pemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Danny Pomanto dan Azhar Arsyad (DIA) keberatan dengan rencana debat kandidat Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan (Pilgub Sulsel) 2024 yang cuma digelar dua kali di Kota Makassar. Kubu DIA khawatir gagasan dari tiap paslon tidak bisa disampaikan secara komprehensif jika tidak dimaksimalkan sampai tiga kali.

Diketahui, KPU Sulsel membatalkan rencana debat calon gubernur Sulsel yang sebelumnya dilaksanakan tiga kali di tiga daerah. KPU yang mempertimbangkan efektivitas masa kampanye tiap paslon Pilgub Sulsel, debat kandidat kini diusul digelar pada 28 Oktober dan 10 November.

Juru Bicara Danny-Azhar, Iqbal Arifin menjelaskan, debat calon gubernur Sulsel dilaksanakan dalam tahapan masa kampanye. Sementara durasi berkampanye tiap paslon sangat mepet terhitung mulai 25 September sampai 23 November.


"Kita paham bahwa salah satu alasan waktu kampanye yang begitu singkat, tapi kita berharap bahwa debat ini di-backup penuh oleh seluruh media, baik cetak, elektronik dan lain sebagainya agar apa yang menjadi gagasan calon gubernur ini sampai ke seluruh lapisan masyarakat," kata Iqbal kepada detikSulsel, Jumat (4/10/2024).

Iqbal menegaskan, Pilgub Sulsel bukan hanya pertarungan partai politik sebagai pengusung calon. Menurut dia, pesta demokrasi ini momentum penting sebagai ajang pertarungan ide dan gagasan dari masing-masing pasangan calon.

"Bukan rahasia umum gubernur ke depan harus membawa Sulsel menjadi lebih baik karena kita semua tahu bagaimana Sulsel, kita semua tahu apa yang harus dilakukan untuk Sulsel ke depan," tutur Iqbal.

Dia menilai, ada banyak masalah Sulsel yang mesti diperdebatkan tiap paslon. Namun masalah itu tersebut dianggap tidak akan habis dikupas tuntas dalam ajang debat.

"Tentu saja yang sampai ke masyarakat dengan kondisi Sulsel ini adalah gagasan dan ide calon yang bersangkutan. Walaupun sebenarnya kalau debat ini tidak bisa kalau hanya 2 kali, kalau bisa 3 kali apalagi itu memungkinkan di PKPU," jelasnya.

"Tapi sekali lagi, KPU jangan jadikan debat ini hanya sebagai satu agenda KPU dalam rangka Pilgub Sulsel, tapi menjadi agenda masyarakat Sulsel mendengar ide dan gagasan paslon ke depan," tambah Iqbal.

Iqbal mengaku, pihaknya akan mendiskusikan pelaksanaan debat kandidat ini ke KPU Sulsel. Namun tim Danny-Azhar juga akan tetap menjalankan tahapan Pilgub Sulsel sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

"Kalau ada nanti pembicaraan dengan KPU saya kira kita tidak akan ngotot. Paling kita diskusi, kalau bisa tiga kali, tapi kalau KPU mengatakan bahwa hanya 2 kali, kita ikuti," imbuh Iqbal.

Sementara itu, tim pemenangan paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (Andalan Hati) mengikuti ketentuan dari KPU Sulsel. Sekretaris Tim Kampanye Andalan Hati 02, Andi Januar Jaury Dharwis mengaku pihaknya tidak mempermasalahkan jika debat Pilgub Sulsel cuma digelar 2 kali.

"Ide dan gagasan Andalan Hati 02 pada kontestasi pilgub ini seharusnya termediasi melalui sesi debat terbuka yang banyak serta proporsional sebagaimana geografis wilayah Sulsel. namun Andalan Hati 02 patuh terhadap keputusan KPU," kata Januar yang dikonfirmasi terpisah.

Januar melanjutkan, ASS-Fatma akan memaksimalkan model kampanye yang diatur KPU di tengah durasi kampanye yang singkat. Pihaknya akan memastikan segala program unggulan yang termuat pada visi misi harus melibatkan publik melalui debat terbuka.

"Bagi paslon Andalan Hati 02 semakin banyak difasilitasi KPU untuk debat terbuka semakin luas volume keterlibatan publik untuk memberikan penilaian terhadap gagasan visi dan misi 'Sulsel Maju dan Berkarakter'," jelasnya.

Januar mengaku debat pilkada memang bisa dilaksanakan maksimal 3 kali sebagaimana diatur dalam PKPU nomor 13 tahun 2024. Namun dia kembali menegaskan akan mengoptimalkan ruang yang diberikan oleh KPU Sulsel.

"Hal yang mengartikan tuntutan kepada setiap paslon untuk lebih meningkatkan intensitas segala jenis rapat publik, dan berkontribusi untuk menjaga mutu demokrasi melalui volume dan materi yang masif menyebar ke seluruh masyarakat Sulawesi Selatan," beber Januar.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...



Simak Video "Video 59 WBP Rutan Pangkajene Tidak Bisa Memilih"

(sar/sar)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork