Peta Terkini Kekuatan Poros Pilwalkot Makassar 2024 Pasca Putusan MK

PILKADA Sulawesi Selatan

Kenali Kandidat

Peta Terkini Kekuatan Poros Pilwalkot Makassar 2024 Pasca Putusan MK

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 25 Agu 2024 08:00 WIB
Kotak Kosong, Krisis Demokrasi dan Kekuatan Oligarki
Foto: Ilustrasi pilkada. (detikcom)
Makassar -

Situasi politik Pilwalkot Makassar 2024, Sulawesi Selatan (Sulsel), diproyeksi semakin dinamis setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membuat keputusan Undang-Undang (UU) Pilkada yang baru. Keputusan MK membuka ruang bagi partai politik (parpol) untuk meramaikan kandidat yang diusung di pilkada, termasuk berpeluang membentuk poros baru.

Diketahui, MK mengubah syarat bagi parpol untuk mengusung calon kepala daerah (cakada). Putusan terhadap perkara nomor 60/PUU-XXII/2024 yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora itu dibacakan dalam sidang di gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024).

Keputusan MK sempat berseberangan dengan kesepakatan yang disetujui Baleg DPR RI di tengah rencana pengesahan revisi UU Pilkada. Belakangan, DPR RI memutuskan taat pada putusan MK, setelah pengesahan revisi UU Pilkada dibatalkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun putusan MK yang kini berlaku mengacu pada perubahan pasal 40 UU Pilkada yang menyatakan bahwa partai atau gabungan parpol bisa mengajukan paslon sendiri meski tidak punya kursi di DPRD. Ketentuan itu berlaku selama parpol atau gabungan partai memenuhi syarat persentase jumlah suara dari total daftar pemilih tetap (DPT).

Diketahui, DPT di Kota Makassar berdasarkan data KPU pada Pemilu 2024 sebanyak 1.036.965 jiwa. Dari ketentuan yang berlaku, kabupaten/kota yang DPT-nya lebih satu juta jiwa, maka parpol atau gabungan partai harus memeroleh suara sah paling sedikit 6,5% untuk bisa mengusung pasangan calon (paslon).

ADVERTISEMENT

Sementara ada 9 partai di Makassar yang memenuhi syarat ambang batas tersebut. Partai tersebut adalah: PKB 66.934 suara (9,19%); Gerindra 75.758 suara (10,40%); PDIP 56.840 suara (7,8%); Golkar 97.209 suara (13,34%); NasDem 94.756 suara (13,01%); PKS 79.671 suara (10,93%); PAN 61.150 suara (8,39%), Demokrat 50.415 suara (6,92%); dan PPP 49.795 suara (6,83%).

Direktur Nurani Strategic, Nurmal Idrus menilai putusan MK bisa mengubah konstelasi Pilwalkot Makassar. Nurmal menegaskan, peluang terbentuknya poros baru pun sangat memungkinkan.

"Bisa saja ada poros baru. Sekarang ini masih banyak yang tertinggal. Beberapa figur yang kemarin bersosialisasi masif masih ada yang tertinggal," kata Nurmal saat dikonfirmasi detikSulsel.

Saat ini Pilwalkot Makassar baru memunculkan tiga poros atau tiga paslon. Pasangan calon tersebut adalah: Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah); Ilham Indira Jusuf Ismail Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah), Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (Seto-Rezki); dan Indira Jusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (Indira-Ilham).

Menurut Nurmal, komposisi yang berpotensi berubah adalah figur pendamping atau 02 pada tiga poros tersebut. Hal ini bisa terjadi karena dipengaruhi perubahan ambang batas pencalonan.

"Dengan ambang batas yang lebih rendah seperti ini (pasca putusan MK), bisa saja misalnya ada dari tiga poros itu yang kemudian melepaskan 02-nya untuk mencari 02 yang lebih baik dengan perhitungan meski tidak berkoalisi," tuturnya.

Lantas, bagaimana kekuatan dan dinamika poros Pilwalkot Makassar 2024 setelah putusan MK tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.

Poros Appi-Aliyah

Duet Appi dan Aliyah.Foto: Duet Appi dan Aliyah. (Dok. Istimewa)

Pasangan Appi-Aliyah saat ini sudah mengantongi dukungan dari 3 partai, yakni Golkar, Perindo, Demokrat. Keduanya mengunci tiga partai usai menerima surat dukungan model B.1-KWK.

"Sekarang kami alhamdulilah walaupun sudah tiga partai mengusung dan sudah memenuhi syarat maju," kata Aliyah yang juga anggota DPR RI Fraksi Demokrat kepada wartawan di Hotel Novotel Makassar, Senin (19/8).

Berdasarkan putusan MK, Appi-Aliyah sudah memenuhi syarat atau melebihi 6,5% suara sah parpol untuk diusung maju Pilwalkot Makassar. Rinciannya, Golkar (13,34%), Demokrat suara (6,92%), dan Perindo (2,17%).

Appi-Aliyah masih membuka peluang untuk menjajaki koalisi dengan partai lain. Pihaknya mengklaim Hanura (4,19%) juga dalam posisi akan memberikan dukungan, meski belum resmi memberikan surat rekomendasi usungan.

"Kami juga membuka pembicaraan itu dengan Hanura, tapi mereka lagi di Bali (Munas). Kemungkinan saya akan kembali juga dari Munas Golkar akan bertemu mereka juga," ujar Aliyah.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Poros Indira-Ilham

Indira-Ismail mengenalkan tagline INIMI menjelang Pilwalkot Makassar.Foto: Indira-Ismail mengenalkan tagline INIMI menjelang Pilwalkot Makassar. (Sahrul Alim/detikSulsel)

Pasangan Indira-Ilham juga telah mengantongi dukungan B.1-KWK dari tiga partai, yakni PPP, PKB dan PDIP. Pasangan yang dikenal dengan akronim INIMI tersebut optimis memenangkan Pilwalkot Makassar 2024.

Pasangan Indira-Ilham pun sudah memenuhi syarat ambang batas pencalonan minimal 6,5% suara sah parpol berdasarkan putusan MK. Rinciannya, PDIP (7,8%), PPP (6,83%), dan PKB (9,19). Jika ditotalkan, pasangan Indira-Ilham mengantongi dukungan 23,82% suara sah gabungan parpol.

Pakar politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Ali Armunanto menilai, pasangan Indira-Ilham punya kans besar memenangkan Pilwalkot Makassar. Indira dianggap punya modal sebagai istri Wali Kota Makassar Danny Pomanto.

"Indira-Ilham, orang semua juga sudah tahu bahwa dia istrinya Danny Pomanto yang secara modal politik, modal sosial, dan modal ekonomi juga siap bertarung," kata Ali Armunanto kepada detikSulsel, Sabtu (24/8).

Ali menilai komposisi poros Pilwalkot Makassar yang terbentuk tidak akan berubah drastis pasca-putusan MK. Dia menganggap partai saat ini cenderung pragmatis, sehingga lebih memilih figur yang sudah terbentuk sejak awal.

"Saya rasa tidak akan terlalu banyak berubah, ya, karena sebenarnya juga polarisasinya sudah terbentuk lama," ujarnya.

Poros Seto-Rezki

Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi.Foto: Andi Seto Asapa dan Rezki Mulfiati Lutfi. (dok. istimewa)

Mantan Bupati Sinjai Andi Seto Gadhista Asapa menggandeng anggota DPRD Sulsel Rezki Mulfiati Lutfi untuk maju di Pilwalkot Makassar. Pasangan Seto-Rezki didukung dua partai besar, yakni NasDem dan Gerindra.

PSI juga sudah memberikan dukungan meski tidak memiliki kursi di DPRD Makassar. Namun karena pilkada mengacu pada putusan MK, maka partai non-parlemen sekalipun tetap dihitung demi menambah amunisi pasangan Seto-Rezki untuk maju di Pilwali Makassar.

Pasangan Seto-Rezki saat ini sudah mengantongi total 25,58% suara gabungan parpol atau melebihi syarat ambang batas minimal 6,5%. Rinciannya, Gerindra (10,40%), NasDem (13,01%), dan PSI (2,17%).

Pakar politik dari Unhas, Ali Armunanto menilai pasangan Seto-Rezki patut diperhitungkan. Walaupun keduanya dianggap pendatang baru, namun mereka didukung partai pemilik kursi terbesar di DPRD Makassar.

"Seto-Rezki mereka pendatang baru, tapi modalnya gede," kata Ali Armunanto.

Poros Baru PKS

Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid.Foto: Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid. (Dok. Istimewa)

PKS percaya diri akan membentuk poros baru di Pilwalkot Makassar 2024 seiring putusan MK yang mengubah syarat ambang batas untuk mengusung paslon. PKS bisa mengusung paslon sendiri dengan modal 10,93% suara dari hasil Pileg 2024 lalu, yang artinya telah melebihi syarat ambang batas minimal 6,5% suara sah.

"Bagus (putusan MK soal perubahan syarat partai mengusung calon kepala daerah), ini peluang yang bagus. Insyaallah PKS akan memanfaatkan peluang ini untuk memajukan kader-kader terbaik," tutur Ketua DPW PKS Sulsel Amri Arsyid, Sabtu (24/8).

Amri mengaku siap maju sebagai calon wali kota Makassar. Sementara terkait calon pendampingnya, masih dalam penjajakan. Amri akan melakukan deklarasi jika pasangan yang akan diusung PKS sudah final.

Pihaknya juga mempertimbangkan figur lain yang sebelumnya mengikuti penjaringan Pilwalkot Makassar lewat PKS. Ketiganya adalah Sri Rahmi (kader PKS), Ahmad Susanto (Ketua KONI Makassar), dan Abdul Rahman Bando (kader Demokrat).

"Insyaallah (maju jadi calon wali kota pada Pilwalkot Makassar). (Untuk calon wali kota) ini sedang kami jajaki," ungkapnya.

Meski bisa mengusung paslon sendiri tanpa koalisi, PKS sempat berharap PAN bisa diajak bekerja sama membentuk poros baru. PAN dengan modal 8,39% suara, juga belum resmi mengarahkan dukungannya kepada paslon tertentu di Pilwalkot Makassar.

"Kan, (PKS) ada enam kursi (di DPRD Makassar), kemudian juga masih ada PAN (punya tiga kursi) yang belum menentukan sikap, partai-partai lain juga masih bisa untuk berpindah," ujar Ketua DPD PKS Makassar Anwar Farouq saat dihubungi, Jumat (16/8).

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: MK Diskualifikasi Yermias Bisai, Minta Pilgub Papua Diulang"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/sar)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler

Hide Ads