PDAM Tirta Karajae Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), sedang membuat bendungan air sementara usai Instalasi Pengolahan Air (IPA) Salo Karajae diterjang banjir sehingga pompa disetop. Bendungan tersebut diharapkan mengatasi gangguan air bersih yang terjadi selama operasional pompa dihentikan.
"Kami berdasarkan petunjuk dari Pak Dirut untuk membuat bendungan sementara mengatasi masalah kondisi air baku yang tidak masuk ke sumur intake," kata Manajer Teknik PDAM Parepare La Odi kepada detikSulsel, Selasa (24/12/2024)
La Odi memaparkan kondisi bendungan selama belum dapat dibuat permanen sebab menjadi kewenangan pihak balai. Saat bendungan bermasalah terkena dampak banjir, PDAM Parepare selalu kewalahan untuk mengatasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang ini kalau banjir besar terdampak ke bendungan penampungan. Harus dibuat permanen dan itu kewenangan pihak Balai Pompengan," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, pihaknya hanya membuat alat rakit untuk bisa membuat bendungan sementara. Dia berharap rencana ini bisa mengatasi permasalahan air bersih.
"Dengan alat yang kita buat ini untuk membuat bendungan sementara. Dalam 1-2 hari kita pasang alat rakit jika sudah selesai dikerjakan," papar La Odi.
Dia menjelaskan ketika alat rakit untuk bendungan sementara ini selesai, pasokan air baku dari Salo Karajae bisa masuk dan diolah menjadi air bersih ke pelanggan.
"Iya, kalau alat terpasang dan tidak hujan lagi ini kita bisa dapat pasokan air baku kembali setelah dibuat bendungan sementara," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, PDAM Parepare menyetop operasional pompa distribusi air bersih selama sepekan imbas banjir terhitung sejak 21 Desember. Sebanyak 12 ribu pelanggan tidak akan mendapatkan suplai air bersih selama operasional pompa dihentikan.
"Kisaran 12 ribu pelanggan yang terdampak (tidak mendapatkan pasokan air PDAM) karena adanya gangguan pompa akibat banjir," kata La Odi kepada wartawan, Senin (23/12).
La Odi mengungkapkan banjir yang terjadi pada Sabtu (21/12) membuat Bendung Sungai Karajae jebol. Hal itu turut menyebabkan pipa inlatenya terganggu.
"Kita sudah mengelas alat besi yang nanti akan dipakai untuk dipasang di sungai," paparnya.
(sar/asm)