Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan menyerahkan pengelolaan parkir ke pihak ketiga atau swasta lantaran pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir tidak pernah mencapai target dalam 4 tahun terakhir. Saat ini, tiga perusahaan sudah memberikan penawaran untuk mengelola parkir di Parepare.
Kepala UPTD Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Parepare Aryun Handayana awalnya menanggapi sorotan DPRD Parepare terkait PAD dari sektor retribusi parkir. Aryun pun mengakui selama menjabat pihaknya tidak pernah memberikan kontribusi yang maksimal untuk PAD.
"Jujur sudah 4 tahun saya mengelola parkir memang kita tidak pernah capai target," kata Aryun Handayana kepada detikSulsel, Jumat (5/7/2024).
Aryun mengungkap target PAD dari retribusi parkir dalam dua tahun terakhir yakni Rp 1,5 miliar. Namun target tersebut tidak pernah tercapai, meski ada tren kenaikan dari 2022 ke 2023.
"Tahun lalu target Rp 1,5 miliar dan kita di angka Rp 900 jutaan. Kalau tahun 2022 kita finis di angka sekitar 800 juta," rincinya.
Dia mengatakan sulit mencapai target karena tarif parkir di Parepare terbilang kecil yakni motor Rp 1.000 dan mobil hanya Rp 1.500. Tarif parkir baru mengalami kenaikan pada 2024.
"Nah baru tahun 2024 ini diberlakukan tarif baru motor jadi Rp 2.000 dan mobil menjadi Rp 3.000," jelasnya.
3 Perusahaan Beri Penawaran
Aryun menuturkan pihaknya tengah mengodong regulasi terkait pengelolaan parkir oleh pihak ketiga atau swasta. Dia menegaskan jika regulasi telah selesai, maka akan disiapkan untuk dilakukan lelang.
"Ini juga kami sementara susun regulasi untuk dibuatkan Perwali dan akan lelang untuk pihak ketiga. Semoga bisa selesai secepatnya dan bisa dilelang juga tahun ini dan bisa berjalan paling lambat awal tahun 2025," bebernya.
Dia menyebut sudah ada beberapa perusahaan yang telah menawarkan untuk mengelola parkir di Kota Parepare. Perusahaan tersebut ada dari Parepare dan Kota Makassar.
"Sudah ada 3 perusahaan yang menawar. Mereka tawarkan bisa capai target ada yang Rp 1,5 miliar, ada yang Rp 1,9 miliar dan ada yang tawarkan bisa sampai Rp 2 miliar," jelasnya.
Simak Video "Video: Viral Guru Dipanggil Disdik Setelah Videokan Atap Sekolah Ambruk"
(hsr/hsr)