Posisi ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akan berganti usai para komisioner memutuskan melakukan reposisi jabatan jelang Pilkada. Andi Muhammad Yasir Arafat disepakati menjadi Ketua KPU Makassar menggantikan Hambaliie.
Kedua komisioner ini punya rekam jejak masing-masing yang menjadi sorotan. Sorotan dimulai sejak pelaksanaan seleksi calon komisioner hingga banyaknya masalah saat pelaksanaan Pemilu 2024 di Makassar. Meski demikian, reposisi jabatan itu disebut merupakan evaluasi yang dilakukan secara kolektif kolegial.
"Reposisi ini bukan berarti karena ada masalah, bukan, tapi ini adalah bentuk evaluasi kolektif kolegial kami. Dalam arti bagaimana kemudian kita melihat proses yang ada kemarin. Reposisi ini akhirnya bagaimana kerja-kerja kita bisa lebih komprehensif," ujar Anggota KPU Kota Makassar Abdi Goncing di Kantor KPU Kota Makassar, Selasa (23/4/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Hamabaliie memastikan bakal melepas jabatannya sebagai ketua KPU Makassar setelah terbit SK dari KPU RI. Dia berharap pengesahan dari KPU RI segera terbit dan pelaksanaan pemilihan wali kota (Pilwalkot) Makassar dikendalikan oleh ketua baru.
"Kalau sudah ada SK secara administratif, secara resmi, insyaallah kita sudah ada ketua baru. Sejauh ini secara administratif masih saya yang tanda tangan karena belum ada SK. Tapi Alhamdulilah sudah ada ketua terpilih Pak Andi Yasir Arafat," jelasnya.
"Jadi ke depan kita akan lebih banyak mem-back up Pak Yasir sebagai ketua, komandan baru, nakhoda baru di KPU Kota Makassar. Kita semua akan men-support beliau, mudah-mudahan SK-nya segera keluar dan menggelar tahapan Pilkada ini dengan ketua baru," ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Yasir berharap agar kerja-kerja di KPU Makassar tetap on the track usai dilakukan reposisi jabatan. Dia memastikan pengambilan keputusan tetap akan dilakukan sesuai regulasi yakni kolektif kolegial.
"Ini hanya mengganti nakhoda dalam hal ketua tetapi keputusan tetap kolektif kolegial. KPU Kota Makassar tetap berjalan sesuai regulasi yang ada tidak ada kebijakan sendiri-sendiri semua berdasarkan regulasi," jelasnya.
Hambaliie Hilang Kabar di Hari Pencoblosan
Hambaliie punya rekam jejak disoroti Anggota KPU Sulsel Marzuki Kadir lantaran hilang kabar saat sejumlah TPS bermasalah di hari pencoblosan Pemilu pada 14 Februari lalu. Sikap Hambaliie itu membuat para komisioner KPU Sulsel pusing.
"Saya telepon ketua KPU Makassar tidak pernah aktif HP-nya kemarin. Itulah, sama (juga) sekretarisnya (Sekretaris KPU Makassar Asrar Marlang) susah sekali (dihubungi) kemarin. Sampai tengah malam saya telepon," ujar Marzuki kepada wartawan, Kamis (15/2).
Masalah yang muncul kala itu yakni lambatnya TPS dibuka setelah logistik terlambat tiba. Selain itu, juga muncul masalah logistik C1 Plano tertukar dengan TPS lain yang berbeda dapil bahkan beberapa TPS kekurangan formulir ini.
Marzuki menyayangkan kurangnya koordinasi oleh semua komisioner dan sekretariat KPU Makassar. Marzuki menilai para komisioner dan sekretariat terkesan menghindari masalah.
"Tidak aktif HP-nya. Pusing semua komisioner KPU Sulsel. Makanya saya bilang suruh cari itu ketua KPU Makassar dan semua komisionernya juga begitu, susah dihubungi, beberapa kali saya telepon ini, kenapa, mungkin takut menghadapi masalah atau bagaimana," cetus Marzuki saat itu.
"Harusnya kan di situ mi itu dihadapi itu masalah. Maksudnya begini, walaupun kamu mungkin baru jadi penyelenggara kita kan sama, kalau berkonsultasi kan kita bisa kasih solusi," tambahnya.
Yasir jadi sorotan saat seleksi di halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Peras Pemilik Ruko, 9 Pria di Makassar Diciduk Polisi "
[Gambas:Video 20detik]