Berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terasa belum lengkap kalau detikers belum mencoba Coto Makassar. Makanan satu ini merupakan kuliner khas yang sangat digemari masyarakat Kota Daeng.
Coto Makassar umumnya dibuat dari daging sapi dan jeroan yang dipotong-potong kecil. Kemudian dipadukan dengan kuah kental yang kaya akan rempah dan campuran kacang tanah yang telah digiling.
Hidangan legendaris ini sangat mudah ditemui di Kota Makassar. Walaupun begitu, ternyata membuat Coto Makassar tidaklah mudah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa khas yang ada pada Coto Makassar ini perlu dipertahankan agar terjaga keasliannya. Nah, bagi detikers yang ingin membuatnya sendiri, berikut resep dan cara membuat Coto Makassar khas Sulsel.
Yuk, disimak!
Resep Coto Makassar Khas Sulsel
Bahan rebusan daging sapi:
- 700 gr daging sapi
- 50 gr babat sapi
- 35 gr limpa sapi
- 35 gr jantung sapi
- 35 gr paru sapi
- 35 gr usus sapi
- 2500 ml air cucian beras
- 1 lembar daun salam
- 1 cm lengkuas
- 1 sdt garam
Bahan kuah coto:
- Penyedap rasa ½ sdt
- Garam secukupnya
- Bubuk kaldu secukupnya
- 1 sdt gula pasir
- 2 gr kacang tanah
- 6 butir kemiri
- 5 cm kayu manis
- ½ butir
- 1 sdt lada
- 2 sdt ketumbar
- 1 sdt jinten
- 100 gr bawang merah
- 50 gr bawang putih
- 7 cm lengkuas
- 2 cm jahe
- 2 batang sereh
- 4 lembar daun salam
- 6 lembar daun jeruk
- 3 lembar daun bawang
- 5 lembar daun seledri
Cara merebus daging sapi:
- Masukkan daging sapi dan jeroan sapi dalam presto yang berisi air beras
- Kemudian, tambahkan daun salam, lengkuas, 1 sendok teh garam
- Selanjutnya, masuk sapi selama 30 menit dan dinginkan
- Daging yang telah dingin dipotong-potong kecil
Cara membuat kuah coto:
- Sangrai kemiri, kayu manis, pala, lada, ketumbar, dan jinten kemudian haluskan
- Selanjutnya, bahan lainnya seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, dan sereh digoreng bersamaan kemudian halus setelah dingin
- Bumbu yang telah dihaluskan kemudian ditumis dan tambahkan daun salam dan daun jeruk
- Masukkan air rebusan daging sapi dalam panci dan tambahkan semua bumbu yang telah ditumis
- Masukkan sapi yang telah di potong-potong
- Aduk kuah hingga tercampur rata
- Selanjutnya masukkan kacang tanah goreng yang telah dihaluskan
- Masukkan penyedap rasa , garam, bubuk kaldu, dan gula
- Tunggu kuah dan daging sapi sampai mendidih dan matang
- Silakan untuk hidangakan Coto Makassar di atas mangkuk
- Taburi coto dengan daun bawang, daun seledri dan bawang goreng sesuai selera
- Jangan lupa lengkapi kuah dengan perasan jeruk nipis sesuai selera untuk menambah kenikmatan Coto Makassar.
Resep Sambal Tauco
Salah satu cara khas saat menikmati Coto Makassar adalah dengan disandingkan dengan sambal. Salah satu sambal yang sejak zaman kerajaan Gowa kerap dicampurkan dengan Coto Makassar adalah sambal tauco.
Sambal tauco merupakan sambal yang berbahan dasar tauco atau kedelai yang telah difermentasi. Berikut bahan sambal tauco lengkap dengan cara buatnya:
Bahan:
- Penyedap rasa secukupnya
- Gula secukupnya
- 4 Cabe besar
- Cabe rawit sesuai selera
- 9 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 4 sdt tauco
Cara membuat:
- Haluskan semua cabe-cabe dan bawang merah
- Selanjutnya, panaskan minyak di atas wajan dan tumis cabe yang sudah
- dihaluskan hingga harum
- Masukkan tauco ke dalam tumisan dan aduk hingga merata
- Sambal siap disandingkan denganCotoMakassar.
Sejarah Coto Makassar
Mengutip laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Coto Makassar pertama kali dibuat oleh Toak, seorang juru masak Kerajaan Bajeng (Sebuah kerajaan di perbatasan Kabupaten Takalar dan Gowa di Sulsel). Setiap hari Coto Makassar disajikan di meja tamu kalangan kerajaan.
Hidangan yang disajikan di Coto Makassar ini berisi daging kerbau tanpa bagian lainnya seperti hati, limpa, usus dan jeroannya. Hal ini lantas menginspirasi Toak untuk membuat sajian baru dari jeroan dan rempah-rempah tradisional.
Toak kemudian memiliki hubungan kekerabatan dengan pedagang asing asal Tiongkok yang cukup mempengaruhi penyajian masakannya. Ia lalu memadukan antara rempah-rempah Indonesia dengan hasil rempah (sambal tauco) dari pedagang asing tersebut.
Tanpa pikir panjang, Toak memakai 40 (empat puluh) jenis rempah Indonesia atau biasa disebut Rampah Patang Pulo. Beberapa dari Rampah Patang Pulo yaitu kemiri, cengkeh, pala, fuli, sereh, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, kacang ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, dan garam.
Selain itu, Toak juga menggunakan rempah khusus untuk membersihkan jeroan seperti kapur dan pepaya untuk melembutkan dagingnya. Adapun terdapat cabe rawit dan cabe keriting untuk sambal tauco serta bahan pelengkap lainnya yang meliputi daun seledri, daun bawang, jeruk nipis, bawang goreng, jeruk nipis, sambal tauco, dan ketupat.
Uniknya lagi, campuran kuah Coto Makassar bukan dari santan, melainkan air beras dan kacang. Coto ini juga dimasak dalam wadah kuali tanah yang disebut uring butta sehingga menciptakan rasa yang lebih lezat.
Setelah masakannya telah jadi, Toak membagikan hidangan tersebut kepada warga miskin di sekitar kerajaan. Tak hanya itu, resep baru yang dibuat Toak juga diberikan kepada prajurit kerajaan, dan kepada pedagang asing yang kebetulan berada di sana.
Kemudian lambat laun, Coto Makassar menjadi makanan yang disukai. Sehingga, Toak pun menyajikan hidangan tersebut kepada Raja.
Masakan yang disajikan Toak ternyata disukai Raja. Maka dari itu, Coto Makassar dijadikan sebagai sajian istimewakerajaan.
Nah, demikianlah resep Coto Makassar lengkap dengan sambal tauconya. Selamat mencoba, detikers!
(alk/urw)