Resep Coto Makassar, Sajian Mewah Kerajaan yang Mulanya Makanan Rakyat Biasa

Resep Coto Makassar, Sajian Mewah Kerajaan yang Mulanya Makanan Rakyat Biasa

Risdayanti Ismail - detikSulsel
Sabtu, 13 Mei 2023 10:00 WIB
coto makassar
Coto Makassar (Foto: Istimewa)
Makassar -

Coto Makassar merupakan makanan khas Kota Daeng yang terbuat dari olahan daging sapi dan jeroannya. Sup gurih ini awalnya dihidangkan bagi rakyat biasa hingga akhirnya menjadi sajian mewah kerajaan.

Dikutip dari Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Coto Makassar sudah ada sejak zaman Kerajaan Gowa, yaitu ketika Somba Opu berjaya sebagai pusat Kerajaan Gowa di tahun 1538. Makanan ini telah mendapat pengaruh dari cina yang ditandai dengan keberadaan sambal tauco sebagai pendamping Coto Makassar pada abad ke-16.

Dari masa kerajaan hingga kini, Coto Makassar menjadi kuliner legendaris yang banyak dicari pelancong ketika menjelajahi Kota Makassar. Pasalnya, hidangan ini memiliki rasa yang khas dan nikmat.

Isian Coto Makassar berupa daging sapi dan jeroan yang dipotong kecil-kecil. Daging sapinya tidak alot dan cukup kenyal sehingga mudah saat dikunyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara kuahnya kaya akan rempah dan kental dengan campuran kacang tanah yang telah digiling. Saat dicicipi akan terasa kontur kacang serta rempah yang pekat dan gurih sehingga memberi kenikmatan tersendiri.

Hidangan legendaris ini sangat mudah ditemui di Kota Makassar. Namun detikers juga bisa membuatnya sendiri di rumah.

ADVERTISEMENT

Penasaran dengan cara buatnya? Simak berikut resep lengkapnya!

Resep Coto Makassar

Bahan rebusan daging sapi:

  • 700 gr daging sapi
  • 50 gr babat sapi
  • 35 gr limpa sapi
  • 35 gr jantung sapi
  • 35 gr paru sapi
  • 35 gr usus sapi
  • 2500 ml air cucian beras
  • 1 lembar daun salam
  • 1 cm lengkuas
  • 1 sdt garam

Bahan kuah coto:

  • Penyedap rasa ½ sdt
  • Garam secukupnya
  • Bubuk kaldu secukupnya
  • 1 sdt gula pasir
  • 2 gr kacang tanah
  • 6 butir kemiri
  • 5 cm kayu manis
  • ½ butir
  • 1 sdt lada
  • 2 sdt ketumbar
  • 1 sdt jinten
  • 100 gr bawang merah
  • 50 gr bawang putih
  • 7 cm lengkuas
  • 2 cm jahe
  • 2 batang sereh
  • 4 lembar daun salam
  • 6 lembar daun jeruk
  • 3 lembar daun bawang
  • 5 lembar daun seledri

Cara merebus daging sapi:

  1. Masukkan daging sapi dan jeroan sapi dalam presto yang berisi air beras
  2. Tambahkan daun salam, lengkuas, 1 sendok teh garam
  3. Selanjutnya, masuk sapi selama 30 menit dan dinginkan
  4. Daging yang telah dingin dipotong-potong kecil

Cara membuat kuah coto:

  1. Sangrai kemiri, kayu manis, pala, lada, ketumbar, dan jinten kemudian haluskan
  2. Selanjutnya, bahan lainnya seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, jahe, dan sereh digoreng bersamaan kemudian halus setelah dingin,
  3. Bumbu yang telah dihaluskan kemudian ditumis dan tambahkan daun salam dan daun jeruk,
  4. Masukkan air rebusan daging sapi dalam panci dan tambahkan semua bumbu yang telah ditumis
  5. Masukkan sapi yang telah di potong-potong
  6. Aduk kuah hingga tercampur rata
  7. Selanjutnya masukkan kacang tanah goreng yang telah dihaluskan
  8. Masukkan penyedap rasa , garam, bubuk kaldu, dan gula
  9. Tunggu kuah dan daging sapi sampai mendidih dan matang
  10. Hidangan Coto Makassar di atas mangkuk
  11. Taburi coto dengan daun bawang, daun seledri dan bawang goreng sesuai selera
  12. Jangan lupa lengkapi kuah dengan perasan jeruk nipis sesuai selera untuk menambah kenikmatan Coto Makassar.

Resep Sambal Tauco

Tak lengkap rasanya jika menyantap kuliner legendaris ini tanpa disandingkan dengan sambal. Salah satu sambal yang sejak zaman kerajaan Gowa kerap dicampurkan dengan Coto Makassar adalah sambal tauco.

Sambal tauco merupakan sambal yang berbahan dasar tauco atau kedelai yang telah difermentasi. Tauco ini memberi cita rasa tersendiri dalam sambal.

Berikut bahan sambal tauco lengkap dengan cara buatnya:

Bahan:

  • penyedap rasa secukupnya
  • gula secukupnya
  • 4 Cabe besar
  • Cabe rawit sesuai selera
  • 9 siung bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 4 sdt tauco

Cara membuat:

  1. Haluskan semua cabe-cabe dan bawang merah
  2. Selanjutnya, panaskan minyak di atas wajan dan tumis cabe yang sudah
  3. dihaluskan hingga harum
  4. Masukkan tauco ke dalam tumisan dan aduk hingga merata
  5. Sambal siap disandingkan dengan Coto Makassar.

Sejarah Coto Makassar

Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud RI, Coto Makassar pertama kali dibuat oleh Toak, seorang juru masak Kerajaan Bajeng (Sebuah kerajaan di perbatasan Kabupaten Takalar dan Gowa di Sulsel). Setiap hari dia mengolah daging kerbau untuk disajikan di meja tamu kalangan kerajaan.

Hidangan yang disajikan hanya daging kerbau tanpa bagian lainnya seperti hati, limpa, usus dan jeroannya. Hal ini lantas menginspirasi Toak untuk membuat sajian baru dari jeroan dan rempah-rempah tradisional.

Toak memiliki hubungan kekerabatan dengan pedagang asing asal Tiongkok yang cukup mempengaruhi penyajian masakannya. Ia kemudian memadukan antara rempah-rempah Indonesia dengan hasil rempah (sambal tauco) dari pedagang asing itu.

Tidak tanggung-tanggung, Toak memakai 40 (empat puluh) jenis rempah Indonesia atau biasa disebut Rampah Patang Pulo. Beberapa dari Rampah Patang Pulo yaitu kemiri, cengkeh, pala, fuli, sereh, lengkuas, merica, bawang merah, bawang putih, jintan, ketumbar merah, kacang ketumbar putih, jahe, laos, daun jeruk purut, daun salam, daun kunyit, daun bawang, daun seledri, daun prei, lombok merah, lombok hijau, gula talla, asam, kayu manis, dan garam.

Selain itu, Toak juga menggunakan rempah khusus untuk membersihkan jeroan seperti kapur dan pepaya untuk melembutkan daging. Kemudian terdapat cabe rawit dan cabe keriting untuk sambal tauco serta bahan pelengkap lainnya yang meliputi daun seledri, daun bawang, jeruk nipis, bawang goreng, jeruk nipis, sambal tauco, dan ketupat.

Uniknya lagi, campuran kuah Coto Makassar bukan dari santan, melainkan air beras dan kacang. Selain itu, coto dimasak dalam wadah kuali tanah yang disebut uring butta sehingga menciptakan rasa yang lebih lezat.

Setelah masakannya telah jadi, Toak membagikan hidangan tersebut kepada warga miskin di sekitar kerajaan. Makanan itu juga diberikan kepada prajurit kerajaan, dan kepada pedagang asing yang kebetulan berada di sana.

Lambat laun, Coto Makassar menjadi makanan yang disukai. Sehingga, Toak pun kemudian menyajikan hidangan tersebut kepada Raja.

Masakan yang disajikan Toak ternyata disukai Raja. Lantas, dijadikannlah Coto Makassar sebagai sajian istimewa kerajaan.

Coto Makassar Identitas Masyarakat Kota Daeng

Dikutip dari jurnal Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang berjudul 'Coto Mangkasara sebagai makanan Tradisional dan Identitas Daerah Kota Makassar, Sulawesi Selatan', Coto Makassar diambil dari nama daerah yang menjadi asal muasal dibuatnya, yaitu Makassar. Makanan ini telah memenuhi dimensi makanan sebagai identitas daerah.

Coto Makassar sebagai identitas Kota Daeng ini dibuktikan dari lingkungan yang mendukung. Di lingkungan masyarakat Kota Makassar banyak ditemukan penjual kuliner legendaris tersebut.

Sementara itu, secara historis Coto Makassar mulai dikenal di Gowa yang merupakan bagian dari suku Makassar. Coto ini telah mempererat tali persaudaraan masyarakat karena kerap disantap bersama dalam acara-acara penting.




(urw/urw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads