Kronologi 3 Polisi di Sultra Dikeroyok 2 Oknum TNI-6 Warga di Malam Takbiran

Kronologi 3 Polisi di Sultra Dikeroyok 2 Oknum TNI-6 Warga di Malam Takbiran

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 03 Apr 2025 05:45 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Muna Barat -

Tiga anggota polisi di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), menjadi korban pengeroyokan saat malam takbiran. Para terduga pelaku disebut terdiri dari 2 oknum prajurit TNI serta 6 warga.

Ketiga polisi yang dikeroyok tersebut antara lain Briptu RS, Bripda H, dan Bripda AMP. Insiden bermula saat sejumlah warga menggeber sepeda motor yang menggunakan knalpot brong saat melintas di depan Polsek Tiworo Tengah, Minggu (30/3) malam.

"Dugaannya itu karena geber motor (melintas di depan Mako Polsek) saat malam takbiran," kata Kasi Humas Polres Muna Ipda Baharuddin saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (2/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ipda Baharuddin mengatakan kedua oknum anggota TNI muncul saat Briptu RS, Bripda H, dan Bripda AMP hendak mengamankan warga. Hingga akhirnya ketiga polisi itu menjadi sasaran pengeroyokan tersebut.

"Saat mau diamankan, muncul dua anggota oknum TNI, warga lain ikutlah melakukan pengeroyokan," katanya.

ADVERTISEMENT

Pengeroyokan itu membuat Briptu RS dan Bripda H yang merupakan personel Polsek Tiworo Tengah, serta Bripda AMP selaku anggota Brimob Polda Sultra mengalami sejumlah luka dan harus dirawat di rumah sakit. Namun ketiganya saat ini sudah dalam keadaan sehat.

"Tiga personel ini alami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Tapi sekarang sudah selesai perawatan," ujarnya.

Menurut Baharuddin, pihaknya telah menangkap enam warga terkait pengeroyokan. Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka.

"6 warga kita tetapkan sebagai tersangka," katanya.

Sementara itu, dua oknum TNI telah ditahan POM XIV/3 Kendari. Keduanya diproses dan ditahan oleh polisi militer..

"Oknum TNI langsung ditahan Denpom, iya (proses hukumnya di Denpom)," katanya.

detikcom mengonfirmasi terpisah Danden POM XIV/Kendari, Letkol CPM Haryadi Budaya Pela terkait kasus ini. Namun Letkol Haryadi belum memberikan jawaban




(hmw/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads