Oknum anggota Brimob Polda Sulawesi Utara (Sulut) diduga menembak warga bernama Fernando Tongkotow hingga tewas di Kabupaten Minahasa Tenggara. Insiden tersebut diduga dipicu adanya aksi pencurian di area tambang emas ilegal.
Penembakan maut tersebut terjadi di lokasi tambang wilayah Perkebunan Alason, Kecamatan Ratatotok pada Senin (10/3). Lokasi kejadian diduga merupakan tambang ilegal milik warga negara asing (WNA) China.
"Fernando Tongkotow diduga menjadi korban penembakan di Perkebunan Alason Ratatotok," kata Wakapolda Sulut Brigjen Bahagia Dachi dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).
Dirangkum detikcom, berikut 6 fakta oknum anggota Brimob menembak mati warga di lokasi tambang emas ilegal di Minahasa Tenggara:
1. Berawal dari Pencurian Hasil Tambang
Dachi menjelaskan penembakan bermula dari aksi pencurian yang dilakukan korban bersama rekannya. Mereka datang ke lokasi kejadian membawa senjata tajam.
"Ada sekelompok orang tak dikenal datang membawa senjata tajam jenis samurai, parang dan senapan angin, mendatangi lokasi tambang," ujarnya.
Aksi pencurian di area tersebut sudah terjadi berulang kali. Hal ini dibuktikan dengan adanya laporan polisi yang masuk di Polres Minahasa Tenggara.
"Mereka datang diduga untuk melakukan pencurian dan mengambil secara paksa hasil tambang," ungkap Dachi.
2. Aset Tambang Dirusak dan Dibakar
Sejumlah anggota Polda Sulut ternyata berada di lokasi saat korban dan kelompoknya datang. Aparat kepolisian kemudian melepaskan tembakan peringatan untuk menghalau massa melakukan aksinya.
"Ada sekitar 8 personel Polda Sulut yang berjaga di lokasi. Personel pun melakukan tembakan peringatan, namun tak diindahkan," ucap Dachi.
Massa justru melanjutkan aksinya dengan merusak dan membakar sejumlah aset tambang. Mereka bahkan melakukan penjarahan.
"Massa kemudian diduga melakukan pengrusakan serta pembakaran aset yang ada di lokasi tersebut berupa 1 unit camp, 2 unit sepeda motor, 1 unit mobil double cabin dan menjarah carbon yang sudah mengandung emas," paparnya.
3. 1 Warga Tewas Terkena Tembakan
Situasi yang semakin memanas hingga 3 warga dilaporkan mengalami luka-luka dalam kejadian itu. Salah satu di antaranya meninggal karena luka tembakan.
"Ada 3 orang warga, 1 meninggal dunia atas nama Fernando Tongkotow, 1 diduga terkena tembakan luka di kaki bernama Christian Suoth dan 1 luka terjatuh bernama David Tontey," sebutnya.
Personel Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut turun melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi juga mengevakuasi mayat korban untuk dilakukan autopsi.
"Kami imbau warga tidak bertindak anarkis. Kami janji proses hukum oknum anggota Brimob jika terbukti terlibat penembakan," tegas Dachi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
(sar/ata)